Kamis, 14 November 2019

Dimensi Stres Kerja (skripsi dan tesis)

 1. Job demand Jones
 & Fletcher (1996) mendefinisikan demand sebagai “the degree to which the environment contains stimuli that peremptorily require attention and repance”. Demand adalah hal-hal yang harus dilakukan. Secara jelas, setiap pekerjaan harus dilakukan. Lebih khusus lagi disebut Job Demand sebagai aspek-aspek fisik, psikologis, sosial atau organisasi dari pekerjaan yang membutuhkan upaya fisik atau psikologis dan karena itu terkait dengan biaya fisiologis atau psikologis tertentu. Meskipun Job demand tidak selalu negatif, hal itu dapat berubah menjadi stress pekerjaan saat bertemu. Demand membutuhkan usaha yang tinggi dank arena itu yang terkait dengan biaya tinggi yang menimbulkan tanggapan negative seperti depresi, kecemasan, atau kelelahan (Scharfeli & Balker, 2004).
2. Insufficient job control
Terdiri dari tidak adanya kreativitas kerja, keterampilan tidak sesuai kemampuan, tidak adanya pengambilan keputusan, dan rendahnya kontrol kerja.
 3. Inadequate social support
Penerimaan dukungan social dari orang lain ditempat kerja dapat berupa ungkapan simpati dengan berwujud bantuan dan berperan dalam menangani situasi pekerjaan (Mis.,Caplan et.al., 1980). Secara intuitif, dukungn social diharapkan memiliki efek menguntungkan dengan mengurangi tingkat ketegasan pekerja untuk meningkatkan kesehatan yang dinyatakan buruk yang mungkin dipengaruhi oleh stressor ditempat kerja. Dengan demikian dukungan social muncul untuk mengurangi ketegangan (Beehr, et.al, 2010).
4. Job insecurity
Mengacu pada persepsi karyawan dan kekhawatiran tentnag potensi kehilangan pekerjaan. Hal ini sebagian besar ditafsirkan sebagai stressor kerja dengan kemungkinan konsekuensi yang tidak menguntungkan bagi karyawan (Jacobson 1991 dalam Silla, 2008).
 5. Organizational system
 Terdiri dari kebijakan organisasi yang tidak adil, dukungan organisasi yang tidak memuaskan, konflik antar depatemen dan keterbatasan komunikasi.
6. Lack of reward
Terdiri dari perlakuan yang tidak adil, ketidakjelasan masa depan, dan tidak adanya kesempatan untuk maju.
 7. Occupational climate
Terdiri dari budaya kelompok, tidak konsistennya permintaan dalam pekerjaan, budaya otoritas dan deskriminasi gender

Tidak ada komentar: