Jumat, 22 November 2019

Dimensi Dukungan Sosial (skripsi dan tesis)


Menurut Zimet, dkk. (1988), Dahlem, Zimet & Walker (1991), Walen & Lachman (2000), Mitchell & Zimet (2000), Edwards (2004), Kazarian & McCabe (1991) terdapat tiga dimensi dukungan sosial, antara lain keluarga, teman dan orang yang dianggap penting (significant other).
 a. Keluarga
Menurut Zimet, dkk. (1988) keluarga merupakan sumber dukungan yang dapat mengubah hidup individu. Zimet, dkk. (1988) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa keluarga merupakan pilihan yang paling banyak dipilih oleh individu sebagai sumber dukungan utama. Hal tersebut mendukung pernyataan dari Holahan & Moos (Zimet, dkk., 1988) bahwa keluarga dan hubungan kerja yang terjalin dalam keluarga merupakan sumber kekuatan dukungan yang nyata.
b. Teman
Dukungan yang berasal dari teman yaitu dukungan yang diberikan oleh teman kepada individu untuk memberikan bantuan dan meringankan permasalahan yang sedang dimiliki individu. Kelompok teman memiliki hubungan yang lebih luas daripada keluarga karena lebih menyediakan dukungan yang nyata dalam permasalahan sehari-hari.
c. Orang lain yang dianggap penting (Significant Other)
Dukungan dari orang lain yang diangggap penting (significant other), yaitu dukungan yang diberikan oleh orang lain yang dianggap penting (significant other) kepada individu dengan tujuan untuk memberikan bantuan ketika individu memiliki permasalahan. Orang lain yang dianggap penting (significant other) dapat merupakan orang yang mendukung atau spesial bagi individu, seperti pasangan kekasih, psikoterapis, suami atau istri, pengurus panti asuhan, pendeta dan orang lain yang dipercayai individu, di luar dari lingkup keluarga dan teman sebaya (Zimet, dkk., 1990).
Cohen & McKay (Cutrona & Russel, 1990; House, 1984; Schafer, Coyne & Lazarus, 1981; Wills, 1984; Sarafino, 1994) menjelaskan bahwa terdapat lima aspek dukungan sosial, antara lain :
 a. Dukungan Emosional
Terdiri dari ekspresi seperti perhatian, empati dan turut prihatin kepada individu. Dukungan ini menyebabkan penerima dukungan marasa nyaman, tentram kembali, merasa dimiliki dan dicintai. Dukungan ini dapat berupa bantuan dalam bentuk semangat, kehangatan personal dan cinta dalam upaya memotivasi pekerjaan pasangan.
b. Dukungan Penghargaan
Dukungan ini melibatkan ekspresi yang berupa pernyataan setuju dan penilaian positif terhadap ide-ide, perasaan dan performa orang lain dalam lingkup pekerjaannya. c. Dukungan Instrumental Dukungan instrumental merupakan dukungan yang paling sederhana untuk didefinisikan, yaitu dukungan yang berupa bantuan secara langsung dan nyata seperti memberi atau meminjamkan uang atau membantu meringankan tugas individu. d. Dukungan Informasi Orang-orang yang berada disekitar individu akan memberikan dukungan informasi dengan cara menyarankan pilihan tindakan yang dapat dilakukan individu dalam mengatasi masalah. Dukungan ini dapat berupa nasehat, arahan, saran ataupun penilaian tentang bagaimana individu melakukan sesuatu. 39 e. Dukungan Kelompok Dukungan kelompok merupakan dukungan yang dapat menyebabkan individu merasa bahwa dirinya merupakan bagian dari suatu kelompok dimana anggota-anggotanya dapat saling berbagi. Terdapat empat aspek-aspek dukungan sosial menurut Terok, Bawotong & Untu (2012), antara lain :
 a. Dukungan Emosional
 Dukungan secara emosional untuk menurunkan dan meniadakan rasa cemas, tidak berdaya dan putus asa.
 b. Dukungan Penghargaan
Dukungan penghargaan yaitu dukungan melalui ungkapan, penghargaan atau penilaian yang positif untuk individu, dorongan maju dan semangat. Bentuk dukungan ini membentuk perasaan dalam diri individu bahwa dirinya berharga, mampu dan berarti.
 c. Dukungan Intrumental
Dukungan instrumental merupakan bantuan nyata atau bantuan langsung dan biasanya berbentuk bantuan secara finansial.
d. Dukungan Informatif
Dukungan informatif adalah dukungan yang diberikan dengan cara memberikan informasi berupa nasihat, saran atau pengarahan dan umpan balik untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
Ada enam dimensi dukungan sosial menurut Weiss (Cutrona, 1987; Putra & Tresniasari, 2015), antara lain: attachment (kelekatan), social integration (integrasi sosial), reassurance of worth (adanya pengakuan), reliable alliance (ketergantungan untuk dapat diandalkan), guidance (bimbingan), dan opportunity for nurturance (kesempatan untuk merasa dibutuhkan).

Tidak ada komentar: