Individu dikatakan mampu melakukan regulasi emosi jika memiliki kendali yang cukup baik terhadap emosi yang muncul. Kemampuan regulasi emosi dapat dilihat dalam lima kecakapan yang dikemukakan oleh Goleman (2004), yaitu:
a. Kendali diri, dalam arti mampu mengelola emosi dan impuls yang merusak dengan efektif.
b. Memiliki hubungan interpersonal yang baik dengan orang lain, artinya lebih peka terhadap perasaan orang lain.
c. Memiliki sikap hati-hati, artinya dalam melakukan sesuatu harus berdasarkan pemikiran yang matang.
d. Memiliki adaptibilitas, yang artinya luwes dalam menangani perubahan dan tantangan.
e. Toleransi yang lebih tinggi terhadap frustasi, artinya tidak mudah putus asa terhadap masalah.
f. Memiliki pandangan yang positif terhadap diri dan lingkungannya, artinya lebih sering merasakan emosi positif daripada emosi negatif.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri individu yang dapat melakukan regulasi emosi ialah memiliki kendali diri, hubungan interpersonal yang baik, sikap hati-hati, adaptibilitas, toleransi terhadap frustasi, pandangan yang positif, peka terhadap perasaan orang lain, melakukan introspeksi dan relaksasi, lebih sering merasakan emosi positif daripada emosi negatif serta tidak mudah putus asa
a. Kendali diri, dalam arti mampu mengelola emosi dan impuls yang merusak dengan efektif.
b. Memiliki hubungan interpersonal yang baik dengan orang lain, artinya lebih peka terhadap perasaan orang lain.
c. Memiliki sikap hati-hati, artinya dalam melakukan sesuatu harus berdasarkan pemikiran yang matang.
d. Memiliki adaptibilitas, yang artinya luwes dalam menangani perubahan dan tantangan.
e. Toleransi yang lebih tinggi terhadap frustasi, artinya tidak mudah putus asa terhadap masalah.
f. Memiliki pandangan yang positif terhadap diri dan lingkungannya, artinya lebih sering merasakan emosi positif daripada emosi negatif.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri individu yang dapat melakukan regulasi emosi ialah memiliki kendali diri, hubungan interpersonal yang baik, sikap hati-hati, adaptibilitas, toleransi terhadap frustasi, pandangan yang positif, peka terhadap perasaan orang lain, melakukan introspeksi dan relaksasi, lebih sering merasakan emosi positif daripada emosi negatif serta tidak mudah putus asa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar