Sementara itu (Moore 2000 dalam Sani, 2011) menyatakan beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya (burnout) antara lain
a) Pekerjaan yang banyak, kurangnya sumber daya manusia yang berkompeten mengakibatkan menumpuknya pekerjaan yang seharusnya diselesaikan dengan jumlah karyawan yang lebih banyak. b) Kekurangan waktu, batas waktu yang diberikan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan terkadang tidak sesuai dengan kemampuan seorang individu. Pada saat karyawan hendak mendiskusikan kendala tersebut dengan atasan, karyawan terkadang tidak mendapat respon, justru seringkali atasan memberikan tugas-tugas baru yang siap untuk dikerjakan.
c) Konflik peran, konflik peran biasanya dialami oleh antar karyawan dengan jenjang posisi yang berbeda, yang seringkali disebabkan oleh wewenang yang dimiliki oleh peranan atau jabatan tersebut. d) Ambiguitas peran, tidak jelasnya deskripsi pekerjaan seringkali membuat karyawan mengerjakan suatu pekerjaan yang tidak seharusnya dikerjakan oleh karyawan tersebut jika dilihat dari sisi keahlian maupun posisi jabatannya.
Selanjutnya, ada dua faktor yang dipandang mempengaruhi munculnya burnout (Putra & Mulyadi, 2010) yaitu:
a) Faktor eksternal meliputi lingkungan kerja psikologis yang kurang baik, kurangnya kesempatan untuk promosi, imbalan yang diberikan tidak sesuai dengan usaha, kurangnya dukungan sosial dari atasan maupun dari rekan kerja, tuntutan pekerjaan yang tinggi, pekerjaan yang monoton, dan individu merasakan adanya anggota badan yang sakit;
b) Faktor internal meliputi usia, jenis kelamin, harga diri, dan karakteristik kepribadian.
a) Pekerjaan yang banyak, kurangnya sumber daya manusia yang berkompeten mengakibatkan menumpuknya pekerjaan yang seharusnya diselesaikan dengan jumlah karyawan yang lebih banyak. b) Kekurangan waktu, batas waktu yang diberikan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan terkadang tidak sesuai dengan kemampuan seorang individu. Pada saat karyawan hendak mendiskusikan kendala tersebut dengan atasan, karyawan terkadang tidak mendapat respon, justru seringkali atasan memberikan tugas-tugas baru yang siap untuk dikerjakan.
c) Konflik peran, konflik peran biasanya dialami oleh antar karyawan dengan jenjang posisi yang berbeda, yang seringkali disebabkan oleh wewenang yang dimiliki oleh peranan atau jabatan tersebut. d) Ambiguitas peran, tidak jelasnya deskripsi pekerjaan seringkali membuat karyawan mengerjakan suatu pekerjaan yang tidak seharusnya dikerjakan oleh karyawan tersebut jika dilihat dari sisi keahlian maupun posisi jabatannya.
Selanjutnya, ada dua faktor yang dipandang mempengaruhi munculnya burnout (Putra & Mulyadi, 2010) yaitu:
a) Faktor eksternal meliputi lingkungan kerja psikologis yang kurang baik, kurangnya kesempatan untuk promosi, imbalan yang diberikan tidak sesuai dengan usaha, kurangnya dukungan sosial dari atasan maupun dari rekan kerja, tuntutan pekerjaan yang tinggi, pekerjaan yang monoton, dan individu merasakan adanya anggota badan yang sakit;
b) Faktor internal meliputi usia, jenis kelamin, harga diri, dan karakteristik kepribadian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar