Perilaku prososial dipengaruhi faktor karakteristik situasional dan faktor karakteristik personal yang melihat kejadian (Dayakisni dan Hudaniah, 2006).
1. Faktor-faktor Karakteristik Situasional:
2. Faktor-faktor Karakteristik Personal Yang Melihat Kejadian:
a. Kehadiran orang lain
b. Pengorbanan yang harus dikeluarkan
c. Pengalaman dan suasana hati
d. Kejelasan stimulus
e. Adanya norma-norma sosial
f. Hubungan antara calon penolong dengan korban
Menurut Sarwono & Meinarno (2009) mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku prososial, yaitu: a. Pengaruh Faktor Situasional
1. Bystander Orang-orang yang berada di sekitar kejadian mempunyai peran sangat besar dalam memengaruhi seseorang saat memutuskan antara menolong atau tidak ketika dihadapkan pada keadaan darurat.
2. Daya tarik Seseorang mengevaluasi korban secara positif (memiliki daya tarik) akan memengaruhi kesediaan orang untuk memberikan bantuan.
3. Atribusi terhadap korban Seseorang akan termotivasi untuk memberikan bantuan pada orang lain bila ia mengasumsikan bahwa ketidakberuntungan korban adalah di luar kendali korban.
4. Ada model Adanya model yang melakukan tingkah laku menolong dapat mendorong seseorang untuk memberikan pertolongan pada orang lain.
5. Desakan waktu Orang yang sibuk dan tergesa-gesa cenderung tidak menolong, sedangkan orang yang punya waktu luang lebih besar kemungkinannya untuk memberikan pertolongan kepada yang memerlukannya.
6. Sifat kebutuhan korban Kesediaan untuk menolong dipengaruhi oleh kejelasan bahwa korban benar-benar membutuhkan pertolongan, korban memang layak mendapatkan bantuan yang dibutuhkan, dan bukanlah tanggung jawab korban sehingga ia memerlukan bantuan dari orang lain.
b. Pengaruh Faktor Dalam Diri
1. Suasana hati Emosi positif dan emosi negatif memengaruhi kemunculan tingkah laku menolong. 2. Sifat Karakteristik seseorang dapat mempengaruhi kecenderungan menolong orang lain.
3. Jenis kelamin Peranan gender terhadap kecenderungan seseorang untuk menolong sangat bergantung pada situasi dan bentuk pertolongan yang dibutuhkan.
4. Tempat tinggal Orang yang tinggal di daerah pedesaan cenderung lebih penolong daripada orang yang tinggal di daerah perkotaan.
5. Pola asuh Pola asuh yang demokratis secara signifikan memfasilitasi adanya kecenderungan anak untuk tumbuh menjadi seorang yang mau menolong.
1. Faktor-faktor Karakteristik Situasional:
2. Faktor-faktor Karakteristik Personal Yang Melihat Kejadian:
a. Kehadiran orang lain
b. Pengorbanan yang harus dikeluarkan
c. Pengalaman dan suasana hati
d. Kejelasan stimulus
e. Adanya norma-norma sosial
f. Hubungan antara calon penolong dengan korban
Menurut Sarwono & Meinarno (2009) mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku prososial, yaitu: a. Pengaruh Faktor Situasional
1. Bystander Orang-orang yang berada di sekitar kejadian mempunyai peran sangat besar dalam memengaruhi seseorang saat memutuskan antara menolong atau tidak ketika dihadapkan pada keadaan darurat.
2. Daya tarik Seseorang mengevaluasi korban secara positif (memiliki daya tarik) akan memengaruhi kesediaan orang untuk memberikan bantuan.
3. Atribusi terhadap korban Seseorang akan termotivasi untuk memberikan bantuan pada orang lain bila ia mengasumsikan bahwa ketidakberuntungan korban adalah di luar kendali korban.
4. Ada model Adanya model yang melakukan tingkah laku menolong dapat mendorong seseorang untuk memberikan pertolongan pada orang lain.
5. Desakan waktu Orang yang sibuk dan tergesa-gesa cenderung tidak menolong, sedangkan orang yang punya waktu luang lebih besar kemungkinannya untuk memberikan pertolongan kepada yang memerlukannya.
6. Sifat kebutuhan korban Kesediaan untuk menolong dipengaruhi oleh kejelasan bahwa korban benar-benar membutuhkan pertolongan, korban memang layak mendapatkan bantuan yang dibutuhkan, dan bukanlah tanggung jawab korban sehingga ia memerlukan bantuan dari orang lain.
b. Pengaruh Faktor Dalam Diri
1. Suasana hati Emosi positif dan emosi negatif memengaruhi kemunculan tingkah laku menolong. 2. Sifat Karakteristik seseorang dapat mempengaruhi kecenderungan menolong orang lain.
3. Jenis kelamin Peranan gender terhadap kecenderungan seseorang untuk menolong sangat bergantung pada situasi dan bentuk pertolongan yang dibutuhkan.
4. Tempat tinggal Orang yang tinggal di daerah pedesaan cenderung lebih penolong daripada orang yang tinggal di daerah perkotaan.
5. Pola asuh Pola asuh yang demokratis secara signifikan memfasilitasi adanya kecenderungan anak untuk tumbuh menjadi seorang yang mau menolong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar