Senin, 16 September 2019

Kepribadian Merek (skripsi dan tesis)

Menurut (Heding et al., 2009) dalam Mahdi Borzooei dan Maryam Asgari (2013:483), kepribadian merek berasal dari teori psikologi manusia dan perilaku konsumen. Malhotra dan Naresh 1988 dalam Bouhlel et al., (2011:211) mengembangkan hubungan yang lebih kuat emosional, kepercayaan, dan keterikatan dengan merek (Biel, 1993) dalam Bouhlel et al., (2011:211). Aaker (1997) dalam Emari Hossien (2011:1027), mengembangkan sebuah model kepribadian merek yang terdiri dari lima dimensi inti yaitu kompetensi, semangat, kekasaran, ketulusan, dan kecanggihan untuk mengukur sifat kepribadian merek. Sebagai contoh dalam kompetensi, kompetensi berkaitan dengan manfaat fungsional sementara kekasaran dan kecanggihan lebih eksklusif dikaitkan dengan manfaat simbolis pada merek tersebut Maehleh et al, (2011) dalam Mahdi Borzooei dan Maryam Asgari (2013:485). Di kegiatan sehari-hari, konsumen telah mengenal merek yang beragam setiap harinya sehingga kepribadian merek termasuk hal yang penting dalam pengambilan keputusan konsumen, sehingga timbul niat pembelian dalam benak konsumen (Louis & Lombart, 2010: Bouhlel et al, 2009). 

Tidak ada komentar: