Menurut Kotler dan Armstrong (2008:278) mendefinisikan harga sebagai
berikut:
“Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau
jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk
memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau
jasa”.
Dari definisi tersebut dijelaskan bahwa harga merupakan unsur penting
dalam sebuah penjualan, dengan adanya harga maka penjual atau produsen akan
mendapatkan keuntungan bagi keberlangsungan usaha nya. Selain itu, harga juga
merupakan suatu alat yang nantinya dijadikan proses pertukaran terhadap suatu
barang atau jasa oleh konsumen.
Lebih lanjut menurut Kotler dan Amstrong (2008:345), menjelaskan ada
empat ukuran yang mencirikan harga yaitu keterjangkauan harga dengan kualitas
produk, kesesuaian harga dengan manfaat, dan harga sesuai dengan kemampuan
atau daya saing harga. Dibawah ini penjelasan mengenai empat ukuran harga
yaitu:
1. Keterjangkauan harga
Konsumen dapat menjangkau harga yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Produk biasanya ada beberapa jenis dalam satu merek namun harganya juga berbeda dari yang termurah hingga yang termahal. Dengan
harga yang di tetapkan para konsumen banyak yang membeli produk.
2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk
Harga sering dijadikan indikator kualitas bagi konsumen, konsumen sering
memilih harga yang lebih tinggi diantara dua barang karena mereka
melihat adanya perbedaan kualitas. Apabila harga lebih tinggi orang
beranggapan bahwa kualitasnya juga lebih baik.
3. Kesuaian harga dengan manfaat
Konsumen memutuskan membeli suatu produk jika manfaat yang
dirasakan lebih besar atau sama dengan yang telah dikeluarkan untuk
mendapatkannya. Jika konsumen merasakan manfaat produk lebih kecil
dari uang yang dikeluarkan maka konsumen akan beranggapan bahwa
produk tersebut mahal dan konsumen akan berpikir dua kali untuk
melakukan pembelian ulang.
4. Harga sesuai kemampuan atau daya saing harga
Konsumen sering membandingkan harga suatu produk dengan produk
linnya
. Dalam hal ini mahal murahnya suatu produk sangat
dipertimbangkan oleh konsumen pada saat akan membeli produk tersebut.
Jadi bisa dikatakan harga tergantung pada kemampuan bernegosiasi dari
pihak penjual atau pembeli untuk memperoleh harga kesepakatan yang sesuai
dengan keinginan masing-masing pihak, sehingga pada awalnya pihak penjual
akan menetapkan harga yang tinggi dan pembeli akan menetapkan penawaran
dengan harga terendah.
Harga sebuah produk atau jasa merupakan faktor penentu dalam
permintaan pasar. Harga merupakan hal yang sangat penting yang diperhatikan
oleh konsumen dalam membeli produk atau jasa. Jika konsumen merasa cocok
dengan harga yang ditawarkan, maka mereka akan cenderung melakukan
pembelian ulang untuk produk yang sama. Dalam teori ekonomi disebutkan
bahwa harga suatu barang atau jasa yang pasarnya kompetitif, maka tinggi
rendahnya harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar. Selanjutnya Tjiptono (2008:152) mengatakan bahwa harga memiliki dua
peranan utama dalam proses pengambilan keputusan untuk mempengaruhi minat
beli, yaitu:
1. Peranan alokasi harga
Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para
pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat tertinggi yang
diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian dengan adanya
harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara
mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang atau jasa,
pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia,
kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki.
2. Peranan informasi harga
Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam “mendidik”
konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini
terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan
untuk menilai faktor produksi atau manfaatnya secara objektif. Persepsi
yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan
kualitas yang tinggi.
Selain itu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat harga
tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga menurut Basu Swastha
dan Irawan (2005:242) adalah sebagai berikut:
1. Keadaan Perekonomian
Keadaan perekonomian sangat mempengaruh tingkat harga yang berlaku.
Pada periode resesi misalnya, merupakan suatu periode dimana harga
berada pada suatu tingkat yang lebih rendah.
2. Penawaran dan Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat
harga tertentu. Pada umumnya tingkat harga yang lebih rendah akan
mengakibatkan jumlah yang diminta lebih besar. Sedangkan penawaran
merupakan kebalikan dari permintaan, yaitu suatu jumlah yang ditawarkan
oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu. Pada umumnya, harga yang
lebih tinggi mendorong jumlah yang ditawarkan lebih besar.
3. Elastisitas Permintaan
Sifat permintaan pasar tidak hanya mempengaruhi penentuan harganya
tetapi juga mempengaruhi volume yang dapat dijual. Untuk beberapa
barang, harga dan volume penjualan ini berbanding terbalik, artinya jika
terjadi kenaikan harga maka penjualan akan menurun dan sebaliknya.
4. Persaingan
Harga jual beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh keadaan
persaingan yang ada. Dalam persaingan, penjual yang berjumlah banyak
aktif menghadapi pembeli yang banyak pula. Banyaknya penjual dan
pembeli akan mempersulit penjual perseorangan untuk menjual dengan
harga lebih tinggi kepada pembeli yang lain.
5. Biaya
Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga
yang tidak dapat menutup akan mengakibatkan kerugian. Sebaliknya,
apabila suatu tingkat harga melebihi semua biaya akan menghasilkan
keuntungan.
6. Tujuan manajer
Penetapan harga suatu barang sering dikaitkan dengan tujuan yang akan
dicapai. Setiap perusahaan tidak selalu mempunyai tujuan yang sama
dengan perusahaan lainnya.
7. Pengawasan Pemerintah
Pengawasan pemerintah juga merupakan faktor penting dalam penentuan
harga. Pengawasan pemerintah tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk
penentuan harga maksimum dan minimum, diskriminasi harga, serta
praktek-praktek lain yang mendorong atau mencegah usaha kearah
monopoli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar