Minggu, 25 Agustus 2019
Pengertian Fenomenologi (skripsi dan tesis)
Morissan menjelaskan dalam bukunya Teori Komunikasi (2013: 31) Tradisi
Fenomenologi memfokuskan perhatian terhadap pengalaman sadar seseorang individu.Teori
komunikasi yang masuk dalam tradisi fenomenologi berpandangan bahwa manusia secara aktif
menginterpretasikan pengalaman mereka sehingga mereka dapat memahami lingkungannya
melalui pengalaman personal dan langsung dengan lingkungan. Tradisi fenomenologi
memberikan penekanan sangat kuat pada persepsi dan interprestasi dari pengalaman subjektif
manusia. Pendukung teori ini berpandangan bahwa cerita atau pengalaman individu adalah
lebih penting dan memiliki otoritas lebih besar dari pada hipotesis penelitian sekalipun.
Pernahkah anda berbaring di suatu tempat terbuka pada malam hari yang gelap, sambil
memandang kelangit yang ditaburi bintang-bintang nan jauh disana? (hal ini mungkin pernah
kita lakukan pada masa kecil dulu). Sebagian orang yang melakukan ini mungkin pernah
membayangkan dan merenung betapa luasnya alam semesta dan bertanya mungkinkah ada
makhluk lain yang hidup diluar sana. Ketika melihat kerlap-kerlip bintang, kita pun berpikir
mengenai cahaya bintang, kecepatan cahaya, jarak anatara bintang dengan kita, waktu yang
dibutuhkan cahaya hingga sampai kemata kita, dan seterusnya. Orang pun mencoba
memperluas pengetahuan tentang langit dengan menggunakan teleskop. Proses untuk
mengetahui melalui pengalaman langsung ini merupakan wilayah pembahasan fenomenologi,
tradisi kedua dalam disiplin ilmu komunikasi (Morissan, 2013: 31).
Istilah phenomenon mengacu pada kemunculan sebuah benda, kejadian, atau kondisi
yang dilihat. Fenomenologi merupakan cara yang digunakan manusia untuk memahami dunia
melalui pengalaman langsung. Peneliti hendak mengetahui sesuatu dengan sadar menganalisis
serta menguji persepsi dan perasaan peneliti tentangnya (Kuswarno, 2013: 1).
Kuswarno pun menyatakan bahwa tujuan fenomenologi adalah mempelajari bagaimana
fenomena dialami dalam kesadaran, pikiran, dan dalam tindakan, seperti bagaimana
fenomenologi tersebut bernilai atau diterima secara estetis. Fenomenologi mencoba mencari
sebuah pemahaman manusia dalam mengkonstruksi kerangka intersubjektif, karena
pemahaman kita mengenai dunia dibentuk oleh hubungan kita dengan orang lain, hal ini jelas
bahwa fenomenologi mengkonstruksikan sebuah pengalaman berdasarkan pengetahuan yang
dilakukan manusia dengan adanya sebuah hubungan dengan orang lain (Kuswarno, 2013: 2).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar