Senin, 26 Agustus 2019
Fungsi Pengecoh/Distractor (skripsi dan tesis)
Berbeda dengan soal bentuk uraian, pada soal pilihan ganda
telah dilengkapi beberapa pilihan jawaban. Di antara pilihan jawaban
yang ada, hanya satu yang benar. Selain jawaban yang benar tersebut,
adalah jawaban yang salah. Jawaban yang salah itulah yang dikenal
dengan distractor (pengecoh). Butir soal yang baik, pengecohnya akan
dipilih secara merata oleh peserta didik yang menjawab salah.
Sebaliknya, butir soal yang kurang baik, pengecohnya akan dipilih
secara tidak merata oleh peserta didik.
Tujuan utama dari pemasangan distractor pada setiap butir item
adalah agar dari sekian banyak peserta tes yang mengikuti tes hasil
52
belajar ada yang tertarik untuk memilihnya. Distractor akan
mengecoh peserta didik yang kurang mampu untuk dapat dibedakan
dengan yang mampu. Distractor yang baik adalah yang dapat
dihindari oleh peserta didik yang pandai dan akan dipilih oleh peserta
didik yang kurang pandai. Dengan demikian distractor baru dapat
dikatakan telah berfungsi dengan baik apabila distraktor tersebut telah
memiliki daya rangsang atau daya tarik yang baik.
Menurut Anas Sudijono (2011: 411), mengungkapkan bahwa
distractor telah dapat menjalankan fungsinya dengan baik apabila
distractor tersebut telah dipilih sekurang-kurangnya 5% dari seluruh
peserta tes. Distrsctor yang telah menjalankan fungsinya dengan baik
dapat digunakan kembali pada tes yang akan datang.
Dengan demikian, efektivitas distractor adalah seberapa baik
pilihan yang salah tersebut dapat mengecoh peserta tes yang memang
tidak mengetahui kunci jawaban yang tersedia. Semakin banyak
peserta tes yang memilih distractor tersebut, maka distractor itu dapat
menjalankan fungsinya dengan baik.
Jika peserta tes mengabaikan semua option (tidak memilih)
disebut omit. Dilihat dari segi omit, sebuah item dikatakan baik jika
omitnya tidak lebih dari 10 % pengikut tes.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar