Trombosit merupakan sel darah merah terkecil yang tidak mempunyai inti,diproduksi di dalam sumsum tulang dan dibentuk dengan cara fragmentasi sitoplasma megakariosit (Riadi W, 2006). Trombosit mempunyai peranan penting dalam proses hemostasis primer maupun sekunder dengan melepaskan faktor trombosit, adhesi dan agregasi (Sutedjo AY, 2008).
Trombosit berjumlah 150.000 sampai 450.000 per mm3. Ukuran trombosit mencapai setengah ukuran sel darah merah. Sitoplasmanya terbungkus suatu membran plasma dan mengandung berbagai jenis granula yang berhubungan dengan proses koagulasi darah. Trombosit berfungsi dalam hemostasis (penghentian perdarahan) dan perbaikan pembuluh darah yang robek. Trombosit berumur kira-kira 10 hari dalam darah. Trombosit dibuang oleh sel-sel fagosit dalam limpa. Normalnya waktu terobosan dalam endotelium kapiler dengan cepat ditutup oleh kerja trombosit (Cambridge, 2009).
Dalam pernyataan lain disebutkan bahwa trombosit adalah pecahan sitoplasma megakariosit di sumsum tulang yang bersirkulasi dalam darah. Trombosit tidak memiliki inti, tetapi memiliki organel lain, yaitu mitokondria, mikrotubulus, dan 50-80 granula (α, δ, λ). Sebuah granula α,memiliki lebih dari 30 protein bioaktif, berupa faktor pertumbuhan, berbagai sitokin, dan kemokin. (Eppley BL, Pietrzak WS, Blanton M, 2006).
Berbagai protein bioaktif yang ada di dalam granula α akan dilepaskan setelah trombosit teraktivasi dan mengalami perubahan bentuk. Zat yang dapat mengaktivasi trombosit disebut agonis trombosit, misalnya asam arakidonat,kalsium, adenosin difosfat, trombin, adrenalin, kolagen, dan ristosetin. Setelah trombosit teraktivasi, granula α akan menempel pada membran sitoplasma trombosit dan mengeluarkan berbagai protein bioaktif yang dimilikinya, termasuk faktor pertumbuhan (Cole BJ, Seroyer ST, Filardo G, Bajaj S, Fortier LA, 2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar