Mempertimbangkan
pentingnya peran positioning pada keberhasilan suatu merek produk, terdapat
tiga langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan positioning merek (Kotler,
2007):
a.
Mengidentifikasi keunggulan – keunggulan
kompetitif yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk mendapatkan keunggulan bersaing
(competitive advantage) maka perusahaan harus melakukan kegiatan diferensiasi
atas penawaran kepada konsumen yang berbeda dibandingkan dengan penawaran dari
pesaing. Diferensiasi dapat dilakukan melalui inovasi pada bauran pemasaran
(marketing mix) seperti atribut produk, harga, saluran distribusi, dan juga
aktivitas komunikasi pemasaran.
b. Memilih
salah satu atau lebih keunggulan kompetitif yang dimiliki untuk dikomunikasikan
dan diposisikan dalam benak konsumen. Adapun persyaratan suatu keunggulan untuk
dapat dipilih dan dikomunikasikan adalah:
1)
Sesuatu yang penting bagi konsumen
2)
Sesuatu yang khas dan unik
3)
Bernilai superior
4)
Mudah dikomunikasikan
5)
Sesuatu yang baru / pioner
6)
Harganya terjangkau
7)
Dapat memberikan keuntungan
c.
Memilih strategi positioning yang tepat
melalui brand value proposition.
Setiap merek memiliki nilai yang
dapat ditawarkan kepada konsumen. Sekumpulan manfaat yang dimiliki oleh sebuah
merek, yang dapat dijadikan sarana untuk diposisikan dalam benak konsumen
dikenal dengan istilah brand value proposition. Melalui brand value
proposition, konsumen mengenal value yang dimiliki dan ditawarkan oleh sebuah
merek dibandingkan dengan pesaingnya.
Terdapat beberapa
kombinasi dari brand value proposition yang dapat dijadikan alternatif strategi
positioning yang hendak diimplementasikan. Berikut penjelasan dari kombinasi
strategi pada brand value proporsition:
a. More
for More adalah strategi positioning yang menekankan kepada konsumen bahwa
kualitas merek produk/jasa perusahaan lebih tinggi dibandingkan dengan kualitas
merek produk/jasa pesaing dengan penetapan harga yang lebih tinggi pula
dibandingkan harga produk pesaing.
b. More
for The Same adalah strategi positioning yang menekankan kepada konsumen bahwa
kualitas dari merek produk/jasa perusahaan lebih tinggi dibandingkan dengan
kualitas merek produk/jasa pesaing dengan penetapan harga yang sama dengan
harga produk pesaing.
c. More
for Less adalah strategi positioning yang menekankan kepada konsumen bahwa
kualitas dari merek produk/jasa perusahaan lebih tinggi dibandingkan dengan
kualitas merek produk pesaing dengan penetapan harga yang lebih murah
dibandingkan harga produk pesaing.
d. The
Same for Less adalah strategi positioning yang menekankan kepada konsumen bahwa
kualitas dari merek produk/jasa perusahaan sama dengan kualitas merek
produk/jasa pesaing dengan penetapan harga yang lebih murah dibandingkan harga
pesaing.
e. Less
for Much Less adalah strategi positioning yang menekankan kepada konsumen bahwa
kualitas dari merek produk/jasa perusahaan lebih rendah sedikit dari kualitas
merek produk/jasa pesaing dengan penekanan harga yang jauh lebih murah
dibandingkan harga pesaing.
Strategi positioning
yang digambarkan dalam brand value propositioning tersebut di atas akan
membantu perusahaan untuk memposisikan dirinya terhadap pesaing, sedangkan
strategi positioning yang bisa dipilih oleh perusahaan menurut Fandy Tjiptono
(2006) adalah meliputi beberapa hal sebagai berikut:
1. Attribute Positioning.
Perusahaan memposisikan dirinya berdasarkan atribut
tertentu, misalnya: ukuran, keamanan, pengalaman, dll.
2. Benefit Positioning.
Perusahaan memposisikan dirinya sebagai pemimpin
dalam manfaat tertentu.
3. Use or Application Positioning.
Produk / jasa diposisikan sebagai alternatif terbaik
untuk situasi pemakaian atau aplikasi tertentu.
4. User Positioning.
Produk / jasa diposisikan sebagai pilihan terbaik
untuk kelompok pemakai tertentu,
5. Competitor Positioning.
Perusahaan menghubungkan produk / jasanya dengan
posisi persaingan terhadap pesaing utamanya.
6. Product Category Positioning.
Produk / jasa diposisikan sebagai pemimpin dalam
kategori produk / jasa tertentu.
7. Quality / Price Positioning.
Perusahaan berusaha menciptakan kesan/citra
berkualitas tinggi lewat harga premium, atau sebaliknya menekankan harga murah
sebagai indikator nilai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar