Senin, 14 Januari 2019

Pengkonsepsikan dan Perancangan Rencana Pembangunan Infrastruktur Sekolah (skripsi dan tesis)

1.      Dalam pembahasan mengenai trend perencanaan pendidikan, kecenderungan masa lalu dan masa kini harus diamati dalam batas-batas lingkungannya dan perencana pendidikan harus mengkaji pola-pola dan kecenderungan yang umum dan menonjol pada manusia, tempat, pergerakan, ekonomi dan aktivitas. Dengan memperhatikan perencanaan lingkungan, perhatian yang harus diarahkan adalah orang dan fungsinya  dalam lingkungan tersebut. Perencanaan melibatkan pengarahan dan pengawasan dari penggunaan dan pengembangan sumber daya manusia dan fisik untuk manfaat sosial dan ekonomi semaksimal mungkin.
Tiga jenis konsep infrastruktur, yaitu:
a.     Infrastruktur linear (air, listrik, lalu lintas dan sebagainya)
b.     Infrastruktur planar (permukaan datar)
c.     Infrastruktur spatial
Seperti kebiasaan umum dalam perencana, infrastruktur linear memungkinkan variasi yang tidak terlalu beragam dibandingkan dengan dua infrastruktur lainnya. Dalam beberapa hal, kota bisa dianggap sebagai suatu kombinasi yang rumit dan dinamis dari infrastruktur linier, palanar dan spatial.
Konsep sistem yang dinamis dan berubah yang ditemukan di kota mengharuskan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan bentuknya. Perkembangan bentuk dan struktur perkotaan memiliki implikasi penting untuk perencanaan kota juga sistem sekolah.
Konsep kepadatan hendaklah tidak ditafsirkan secara kaku. Misalkan di Amerika Serikat, perencana terkesan dengan luasnya wilayah dengan demikian merencanakan keterbukaan perencanaan. Sementara di Eropa dimana kepadatan penduduknya sangat tinggi, sasaran perencanaan adalah memanfaatkan ruang yang ada untuk pemakaian terbaik karena wilayah perkotaan menjadi semakin kompleks diperlukan fleksibilitas yang lebih besar agar bisa memadukan orang dengan tempat, pergerakan biaya dan aktivitas. Secara umum harus mempertimbangkan komunikasi dan konsep pergerakan. Disini harus dipertimbangkan keseimbangan antara peraturan dengan pengendalian dan kebebasan penduduk.
Perencanaan pendidikan akan memberikan kontribusi yang besar jika dapat menilai efektifitasnya berbagai program yang ditanganinya. Bangunan dan ruang lainnya sebagian menunjukkan suatu sistem sosial yang kompleks. Setiap aspek terletak pada hubungan kausal dengan yang lainnya. Aspek  perencanaan fisik fasilitas pendidikan harsu sesuai dengan rencana lain pihak pemerintah maupun non pemerintah.
Prinsip perencanaan, khususnya dalam lingkungan fisik, semuanya berkaitan dengan perencanaan lingkungan pendidikan. Empat perhatian perencana adalah:
·   Sejumlah aktivitas yang tercakup dalam berbagai lembaga pendidikan
·   Kebutuhan manusia akan lembaga pendidikan.
·   Perencanaan fasilitas fisik yang berkaitan dengan proses dan teknik
·   Administrasi gedung dan peralatan sekolah
Pendidikan merupakan suatu sistem dalam lingkungan secara keseluruhan, perencanaan sistem pendidikan hendaknya secara langsung diintegrasikan ke dalam aktivitas perkotaan lainnya. Karena sistem pendidikan bukan merupakan sistem tertutup, maka akan terus berinteraksi dengan bagian lain dari mekanisme perkotaan. Prinsip-prinsip yang dan berlaku untuk sistem kota dan sistem sekolah. Perencanaan pembelajaraan dan proyeksi kebutuhan pembelajaran di masa depan  dalam bidang pembelajaran dapat diprediksi untuk memastikan lingkungan fisik yang paling baik untuk pembelajaran.
Pola dan trend yang mempengaruhi orang, tempat, pergerakan, ekonomi dan aktivitas itu bersatu menjadi suatu gambaran yang bermakna berkenaan dengan proses pendidikan.
2.      Pola dan Kecenderungan Umum Pada Manusia
Perencana pendidkan harsu sesuai dengan pekerjaanya. Perencana pendidikan hendaknya seorang analis yang terampil, evaluator yang efektif dan desainer yang cakap. Perencana merupakan seoranf profesional yang dengan pengalaman atau pendidikan mampu membuat konsep mengenai pedoman pelaksanaan satu tugas sampai selesai. Sebagai analisi dan pesintesi, perencana harus memahami keseluruhan kontribusi komponen sistem pendidikan dan interaksi antar komponen tersebut dalam struktur, penggunaan tanah, prosedur perzinan, transportasi, demografi, interaksi sosial dan sistem sekolah merupakan bagian penting dari latar belakangnya. Fungsi perencanaan itu lebih luas daripada sekedar merancanggedung. Pembuatan desain sistem sekolah dalam wilayah tertentu itu melibatkan sejumlah pengetahuan dan ketrampilan dibanding dengan hanya sekedar memvisualisasikan perencanaan gedung sekolah.
Desain untuk lingkungan fisik, seperti desain perencanaan posisi sekolah menunjukkan aktivitas yang akan terjadi dalam ruang (space). Petunjuk khusus mengenai prencanaan dan perencana memang belum begitu jelas. Dalam kaitannya dengan munculnya kekuatan politik, perencana harsu sangat fleksibel. Namun demikian disiplin perencanaan dibagi ke dalam dua kelompok yaitu:
·          Petunjuk metodologi
·          Petunjuk parsial atau tidak lengkap
Permasalahan perencanaan infrastruktur sekolah terletak pada pembuatan penggunaan lahan atau ruang, sedangkan perencana harus membuat sistem suatu lembaga atau organisasi sehingga berbagai komponen yang berada di dalamnya dapat berinteraksi dan berfunsi secara efektif. Konsep fleksibilitas menjadi semakin kuat dalam sistem perencanaan infrastruktur sekolah serta desain arsitektur gedung. Dua konsep ini sangat jelas, pertama merupakan perubahan dalam aktivitas belajar mengajar dan yang ke dua merupakan keterlibatan aktivitas pendukung komunitas yang memberikan kontribusi pada pengembangan sistem pembelajaran.
Fungsi perencana pendidikan sangat banyak dan beragam, akrean seorang perencana dapat berfungsi sebagai perumus dan pelaksana perencanan, pedoman atau perencanaan, pedoman atau pencapaian tujuan. Perencana harus terus menerus memonitor dan mengevaluasi perencanaan dan bertindak sebagai penyangga untuk memastikan penyelesaian dari perencanaan tersebut. Peran utama perencana meliputi:
·         Pemimpin institusi
·         Perencana profesional
·         Komunikator
·         Promotor
Dengan demikian trend dalam perencanaan pendidikan tampaknya mendapatkan fleksibiltas yang lebih besar dalam pelatihan perencanaan pendidikan dan akibatnya sangat besar fleksibiltasnya dalam perncangan lingkungan fisik untuk pembelajaran. Perubahan tang pesat dalam masyarakat teknologi menuntut bahwa lingkungan fisik untuk belajar itu harus fleksibel agar dapat memastikan bahwa siswa dapat terus mengimbangi perubahan sosial, politik, budaya dan fisik di masa depan.
Pekerjaan perncana pendidikan memerlukan interprestasi ringkas mengenai kebutuhan masyarakat dan bagaimana cara perencanaan tersebut memenuhinya. Dengan demikian, perencanaan harus bersifat komprehensif jika perencanaan itu merupakan perencanaan fisk, sosial, ekonomi, transportasi dan perencanaan pendidikan. Perencana harus menyeimbangkan sesuatu menginginkan dengan sesuatu yang memungkinkan terjadi
3.      Pola dan Kecederungan Yang Menonjol Pada Tempat
Dari awal peradaban,lingkungan fisik mempengaruhi sosial manusia. Manusia menggunakan unsur-unsur alam untuk kepentingan dan pemenuhan tujuan sosialnya. Masalah penting lainnya dari perancang fisik ini adalah penciptaan bentuk-bentuk pemukiman yang menunjukkan lingkungan manusia sebagai bagian dari tatanan alami kehidupan. Ini dilakukan dengan membuat fokus interaksi agar bisa meningkatkan pilihan dalam aktivitas dan hubungan infrastruktur.
Salah satu pengukuran pengaruh lingkungan ini adalah tingkat tanggapan lingkungan terhadap individu. Lingkungan yang sesuai dapat secara efektif mempengaruhi perilaku individu dan membantu menggali pengembangan potensi dasarnya. Bila seluruh sistem dikaji, ada tindakan korektif yang dilakukan untuk bebrapa komponen sistem, sehingga keseluruhan sistem bisa berjalan dengan sangat efektif. Dalam perencanaan pendidikan, pendekatan sistem menyeluruh ini diterapkan dalam fasilitas fisik juga program akademi. Lingkungan fisik harus mampu mendukung individu melakukan sejumlah aktivitas. Setting yang sesuai menekankan siswa sebagai individu dan mengahsilkan konsep diri yang lebih positif karena setting tersebut jelas menggambarkan peran individu tersebut dalam sistem pendidikan.
4.      Pengaruh Fisik
Untuk mempertahankan kondisi lingkungan yang ideal selamanya tidaklah mungkin. Tugas perencana pendidikan dalam hal lingkungan fisik merupakan tugas yang kompleks. Tanggung jawab perencana adalah menciptakan bentuk pendidikan yang akan menghasilkan situasi yang membantu pelajar dengan pengaruh efektif agar berperilaku positif. Namun, lingkungan pendidikan harus dianggap sebagai satu perwujudan yang ada dalam batas-batas aktivitas perkotaan untuk menentukan faktor mana yang efektif dan mana yang tidak efektif, perencana pendidikan harys dapat menganalisa keseluruhan lingkungan perkotaan, sehingga pembelajaran bisa berlangsung dan menggunakan berbagai komponen fisik untuk mendukung proses pembelajaran. Perencana secara umum memiliki standar dan kriteria stres juga pengukuran toleransi manusia. Sehingga yang diperlukan adalah sejumlah indeks untuk mengukur  tingkat keterbukaan, menentukan prioritas dan mengevaluasi situasi yang ada sebagai sebagai faktor-faktor lingkungan yang mengubah dan mempengaruhi individu. Hanya dengan evaluasisubjektif mengenai kualitas lingkungan tertentu sejalan dengan perencana secar efektif dapat mendesain sistem fungsional yang optimal. Sistem seperti itu akan memungkinkan aktivitas pendidikan terlaksana secara selaras dengan aktivitas perkotaan lainnya saat individu bergerak dari satu titik ke titik lainnya dalam seluruh sistem tersebut.
5.      Kewilayahan Tempat
Dalam pergerakan, individu selalu menjadi bagian dari lingkungannya. Individu tergantung pada lingkungan berdasarkan kebutuhan dasarnya. Interaksi yang terus menerus antar individu dan lingkungannya itu membentuk suatu lingkungan pembelajaran yang efektif. Karena itu penting untuk efektivitas pembelajaran, perancangan lingkungan pendidikan juga hendaknya terus mempengarugi individu dan juga dipengaruhi oleh individu tersebut. Lingkungan pembelajaran yang dinamis sangat penting karena keakraban menjadikan individu bisa diterima secara otomatis dan cepat tanggap terhadap lingkungan. Jika lingkungan terus berubah. Lingkungan itu akan lebih merangsang dan menarik.
Bagi setiap makluk hidup, ada pola tertentu dari dimensi lingkungan yang berkaitan dengan apa yang umumnya dijadikan acuan sebagai ecologigal niche (posisi atau peran yang menyenangkan dan nyaman di berbagai tempat dalam komunitasnya). Dengan kata lain, ini berarti pola perilaku tertentu yang dikembangkan individu dan kewilayahan (territoriality) yang dibutuhkan sehingga memungkinkan pola perilaku itu berfungsi secara efektif
Di sini ditekankan mengenai interkasi individu dalam sistem sosial, psikologi dan fisiologi. Faktor-faktor lingkungan tersebut membentuk konsep mengenai kewilayahan seseorang (zona intim, zona pribadi, zona sosial dan zona publik). Konsep ini menunjukkan dorongan dasar umtuk memiliki atau menguasai wilayah tertentu. Perilaku ini berkaitan dengan peran tertentu yang dimainkan individu dalam wilayah tersebut.
6.      Peran Persepsi
Manusia memandang lingkungannya dalam kaitannya dengan latar belakang persepsi. Bentuk, ukuran dan kondis tidak memiliki makna kecuali apabila diungkapkan dalam pengalaman persepsi seseorang. Lingkungan itu sendiri tidak begitu berarti bagi siswa sampai siswa secara aktif terlibat dan berinteraksi di dalamnya. Saat siswa dilibatkan dalam lingkungan siswa menginterprestasikan latar belakang persepsi ini dan memberikan respom pada lingkungan tersebut dengan melibatkan berbagai stimuli.
7.      Pola dan Kecenderungan Umum Pada Pergerakan
Dewasa ini orang, benda, pesan disalurkan dalam orbit jaringan aktivitas yang bergerak dari satu node (titik sambungan dalam suatu jaringan) ke node lainnya. Konfigurasi pergerakan ini tampak juga dalam peregerakan lingkungan perkotaan. Namun individu masih berupa mempersepsi bahwa lingkungan tersebut sifatnya konstan dan stabil.
Pergeraakan penuh dengan pengalaman orang-orang di perkotaan. Setiap hari siswa memulai pengalaman belajar siswa dengan pergerakan untuk memulai ke pusat pembelajaran. Namun pengalaman ini tidak dapat dijadilan bagian dari program pendidikan baik secara formal maupun informal. Akibatnya individu tidak peduli terhadap kekacauan, kemacetan dan bahaya. Namun untuk masa sekarang perencana banyak yang menggunakan perhitungan tersebut untuk melibatkan perhitungan seperti siswa berjalan di koridor pada jam tertentu, jalur sekolah dan lain sebagainya.
8.      Pola dan Kecenderungan Umum Pada Ekonomi
Masalah ekonomi perkotaan sangatlah penting bagi perencana pendidikan karena pendidikan karena perangkat pembuatan kepuutsan dalam mengatasi masalah ini belum berkembang secara efektif, masalah organisasi yang memberi kontribusi pada inefisiensi itu memang beragam.
Salah satu kebijakan ekonomi yang menjadi proses berkelanjutan adalah pembaharuan kota (urban renewal). Di dalamnya tercakup pengembangan wilayah, administrasi proyek, pengembangan fasilitas baru, perbaikan fasilitas baru, pembingkaran fasilitas lama, renovasi dengan memperhatikan kepentingan berbagai pihak sehingga masalah-masalah penggunaan lahan tanah tidak menimbulkan konflik. Pembaharuan kota ini memberikan peluang untuk merancang skema yang komprehensif dengan melibatkan berbagai sistem aktivitasnya.

Tidak ada komentar: