Menurut
Boulter et al. (dalam Rosidah, 2003:11), kompetensi adalah karakteristik dasar
dari seseorang yang memungkinkan pegawai mengeluarkan kinerja superior dalam
pekerjaannya. Hal ini berarti kompetensi mengandung bagian kepribadian yang mendalam dan melekat pada
seseorang dengan perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan dan tugas
pekerjaan. Prediksi siapa yang berkinerja baik dan kurang baik dapat diukur
dari kriteria atau standar yang digunakan.
Analisis
kompetensi disusun sebagian besar untuk pengembangan karier, tetapi penentuan
tingkat kompetensi dibutuhkan untuk mengetahui efektivitas tingkat kinerja yang
diharapkan. Menurut Boulter et al. (dalam Rosidah, 2003:11) level kompetensi
adalah sebagai berikut : Skill,
Knowledge, Social Role,
Self Image, Trait dan Motive. Skill adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas dengan baik
misalnya seorang progamer computer. Knowledge
adalah informasi yang dimiliki seseorang untuk bidang khusus (tertentu),
misalnya bahasa komputer. Social role
adalah sikap dan nilai-nilai yang dimiliki seseorang dan ditonjolkan dalam
masyarakat (ekspresi nilai-nilai diri), misalnya : pemimpin. Self image adalah pandangan orang
terhadap diri sendiri, merekflesikan identitas, contoh : melihat diri sendiri
sebagai seorang ahli. Trait adalah
karakteristik abadi dari seorang karakteristik yang membuat orang untuk
berperilaku, misalnya : percaya diri sendiri. Motive adalah sesuatu dorongan seseorang secara konsisten
berperilaku, sebab perilaku seperti hal tersebut sebagai sumber kenyamanan,
contoh : prestasi mengemudi.
Kompetensi Skill dan Knowledge cenderung lebih nyata (visible) dan relatif berada di permukaan (ujung) sebagai
karakteristik yang dimiliki manusia. Social
role dan self image cenderung
sedikit visibel dan dapat dikontrol
perilaku dari luar. Sedangkan trait
dan motive letaknya lebih dalam pada
titik sentral kepribadian. Kompetensi pengetahuan dan keahlian relatif mudah
untuk dikembangkan, misalnya dengan program pelatihan untuk meningkatkan
tingkat kemampuan sumber daya manusia. Sedangkan motif kompetensi dan trait
berada pada kepribadian sesorang, sehingga cukup sulit dinilai dan
dikembangkan. Salah satu cara yng paling efektif adalah memilih karakteristik
tersebut dalam proses seleksi. Adapun konsep diri dan social role terletak diantara keduanya dan dapat diubah melalui
pelatihan, psikoterapi sekalipun memerlukan waktu yang lebih lama dan sulit.
Spencer dan
Spencer (dalam Moeheriono, 2009:3) menyatakan bahwa kompetensi merupakan
karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja
individu dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki
hubungan kausal atau sebagai sebab-akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan,
efektif atau berkinerja prima atau superior di tempat kerja atau pada situasi
tertentu. Berdasarkan dari definisi ini, maka beberapa makna yang terkandung di
dalamnya adalah sebagai berikut:
a.
Karakteristik
dasar (underlying characteristic), kompetensi adalah bagian dari kepribadian
yang mendalam dan melekat pada seseorang serta mempunyai perilaku yang mendalam
dan melekat pada seseorang serta mempunyai perilaku yang dapat diprediksi pada
berbagai keadaan tugas pekerjaan.
b.
Hubungan
kausal (causally related), berarti kompetensi dapat menyebabkan atau digunakan
untuk memprediksikan kinerja seseorang, artinya jika mempunyai kompetensi yang
tinggi, maka akan mempunyai kinerja yang tinggi pula (sebagai akibat).
c.
Kriteria
(criterian referenced), yang dijadikan sebagai acuan, bahwa kompetensi secara
nyata akan memprediksikan seseorang dapat bekerja dengan baik, harus terukur
dan spesifik atau terstandar.
Kompetensi
berdasarkan penjelasan tersebut merupakan sebuah karakteristik dasar seseorang
yang mengindikasikan cara berpikir, bersikap, dan bertindak serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan dan dipertahankan oleh seseorang pada waktu
periode tertentu. Dari karakteristik dasar tesebut tampak tujuan penentuan
tingkat kompetensi atau standar kompetensi yang dapat mengetahui tingkat
kinerja yang diharapkan dan mengkategorikan tingkat tinggi atau di bawah
rata-rata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar