Orangutan sangat tergantung pada hutan hujan tropis yang menjadi habitatnya, mulai dari hutan dataran rendah, rawa, kerangas hingga hutan pegunungan dengan ketinggian lebih kurang 1.800 m dpl (Rijksen, 1978). Menurut Payne (1988) dan van Schaik dkk. (1995) Orangutan hidup di dataran rendah dan kepadatan tertinggi terdapat pada ketinggian sekitar 200-400 m dpl.
Orangutan ditemukan di wilayah hutan hujan tropis Asia Tenggara, yaitu di Pulau Borneo dan Sumatera di wilayah bagian negara Indonesia dan Malaysia. Mereka biasa tinggal di pepohonan lebat dan membuat sarangnya dari dedaunan. Orangutan dapat hidup pada berbagai tipe hutan, mulai dari hutan dipterokarpus perbukitan dan dataran rendah, daerah aliran sungai, hutan rawa air tawar, rawa gambut, tanah kering di atas rawa bakau dan nipah, sampai ke hutan pegunungan.
Di Borneo Orangutan dapat ditemukan pada ketinggian 500 m di atas permukaan laut (dpl), sedangkan kerabatnya di Sumatera dilaporkan dapat menapai hutan pegunungan pada 1.000 m dpl. Di Kalimantan, batas ketinggian komunitas Orangutan berada pada sekitar 500-800 m dpl. Akan tetapi, Orangutan di Sumatera terutama jantan dewasa, terkadang dapat ditemukan di lereng gunung pada ketinggian lebih dari 1.500 m dpl. Menurut Corner (1978) batas ketinggian ini mungkin lebih mencerminkan ketersediaan pakan yang disukai daripada faktor iklim.
Orangutan Sumatera (Pongo abelii lesson) merupakan salah satu hewan endemis yang hanya ada di Sumatera. Orangutan di Sumatera hanya menempati bagian utara pulau itu, mulai dari Timah Gajah, Aceh Tengah sampai Sitinjak di Tapanuli Selatan. Keberadaan hewa mamalia ini dilindungu Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan digolongkan sebagai ‘Critically Endangered’ oleh IUCN. Di Sumatera, salah satu populasi Orangutan terdapat di daerah aliran sungai (DAS) Batang Toru, Sumatera Utara. Populasi Oragutan liar di Sumatera diperkirakan sejumlah 7.300. Di DAS Batang Toru 380 ekor dengan kepadatan populasi sekitar 0,47 sampai 0,82 ekor per kilometer persegi. Populasi Orangutan Sumatera (Pongo abelii lesson) kini diperkirakan 7.500 ekor. Padahal pada era 1990-an, diperkirakan 200.000 ekor. Populasi mereka terdapat di 13daerah terpisah secara geografis. Kondisi ini menyebabkan kelangsungan hidup mereka semakin terancam punah. Saat ini hampir semua Orangutan Sumatera hanya ditemukan di Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Aceh, dengan Danau Toba sebagai batas paling selatan sebarannya. Hanya 2 populasi yang relatif kecil berada di sebelah barat daya danau, yaitu Sarula Timur dan hutan-hutan di Batang Toru Barat. Populasi Orangutan terbesar di Sumatera dijumpai di Leuser Barat (2.508 individu) dan Leuser Timur (1.052 individu). Populasi lain yang diperkirakan potensial untuk bertahan dalam jangka panjang (viable) terdapat di Batang Toru, Sumatera Utara, dengan ukuran sekitar 400 individu.
No
|
Unit Habitat
|
Perkiraan Jumlah Orangutan
|
Blok Habitat
|
Hutan Primer (km2)
|
Habitat Orangutan (km2)
|
1
|
Seulawah
|
43
|
Seulawah
|
103
|
85
|
2
|
Aceh Tengah Barat
|
103
|
Beuntung (Aceh Barat) Inge
|
1297
352
|
261
10
|
3
|
Aceh Tengah Timur
|
337
|
Bandar-Serajadi
|
2117
|
555
|
4
|
Leuser Barat
|
2508
|
Dataran Tinggi Kluet (Aceh Barat Daya)
G.Leuser Barat
Rawa Kluet
G.Leuser/Demiri Mamas-Bengkung
|
1209
1261
125
358
1727
|
934
594
125
273
621
|
5
|
Sidiangkat
|
134
|
Puncak Sidiangkat/Bukit Ardan
|
303
|
186
|
6
|
Leuser Timur
|
1052
|
Tamiang
Kapi dan Hulu Lesten
Lawe Sigala-gala
Sikundur-Langkat
|
1056
592
680
1352
|
375
220
198
674
|
7
|
Rawa Tripa
|
280
|
Rawa Tripa (Babahrot)
|
140
|
140
|
8
|
Trumon-Singkil
|
1500
|
Rawa Trumon-Singkil
|
725
|
725
|
9
|
Rawa Singkil Timur
|
160
|
Rawa Singkil Timur
|
80
|
80
|
10
|
Batang Toru Barat
|
400
|
Batang Toru Barat
|
600
|
600
|
11
|
Sarulla Timur
|
150
|
Sarulla Timur
|
375
|
375
|
Total
|
6667
|
14452
|
7031
|
Tabel 1. Perkiraan Luas Habitat dan Jumlah Orangutan di Sumatera
(Sumber : PHVA, 2004 dan revisi PHVA, 2004; Wich dkk, 2008)
Di Borneo, Orangutang tersebar hampir di seluruh pulau, kecuali di daerah yang bergunung tinggi dan dataran rendah yang banyak dihuni manusia. Orangutan terdapat di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Di Kalimantan Selatan, Orangutan tidak jumpai. Hal ini diduga karena gangguan habitat dan perburuan oleh manusia yang telah berlangsung lama atau penyebaran Orangutan tidak pernah mencapai pegunungan Mertatus (Rijksen dan Meijaard, 1999). Di Sebangau sendiri, sebaran Orangutan cenderung berada di radius sekitar 5 km dari pinggir sungai (Husson dan Morrogh-Bernard, 2003; Ancrenaz, 2007).
Orangutan di Borneo yang dikategorikan sebagai ‘endangered’ oleh IUCN terbagi dalam tiga subspecies: Orangutan di Borneo dikelompokkan ke dalam tiga anak jenis, yaitu Pongo pymaeus pygmaeus yang berada di bagian utara Sungai Kapuas sampai ke timur laut Sarawak; Pongo pygmaeus wurmbii yang ditemukan mulai dari selatan Sungai Kapuas hingga Barat Sungai Barito; Pongo pymaeus morio, diperkirakan scara total populasi liarnya di alam hanya 45.000 gingga 69.000. Di Borneo, Orangutan dapat ditemukan di Sabah, Sarawak, dan hampir seluruh hutan dataan rendah Kalimantan, kecuali Kalimaantan Selatan dan Brunei Darussalam.
No.
|
Sub Spesies dan Nama Lokasi
|
Area (km)2
|
Perkiraan Populasi Orangutan
|
A
|
Pongo pygmaeus pygmaeus
| ||
1
|
Batang Ai (Sarawak)
|
240
|
119-580
|
2
|
Lanjak Entimau (Sarawak)
|
1688
|
1024-1181
|
3
|
Betung Kerihun
|
4500
|
1330-2000
|
4
|
Danau Sentarum
|
1090
|
500
|
5
|
Rawa Kapuas Hulu (Selat Sungai Kapuas, utara Melawi)
|
T?
|
?
|
Total
|
< 7500
|
3000-4500
| |
B
|
Pongo pygmaeus wumbii
| ||
1
|
Gunung Palung
|
900
|
2500
|
2
|
Bukit Baka
|
350
|
175
|
3
|
Bukit Rongga & Parai
|
4200
|
1000
|
4
|
Tanjung Putting
|
4150
|
6000
|
5
|
Lamandau
|
760
|
1200
|
6
|
Mawas
|
5010
|
3500
|
7
|
Sebangau
|
5780
|
6900
|
8
|
Ketingan
|
2800
|
3000
|
9
|
Rungan Kahayan
|
2000
|
1000
|
10
|
Arut Belantikan
|
5100
|
6000
|
11
|
Seruyan
|
3000
|
1000
|
12
|
Bukit Raya
|
500
|
500
|
13
|
Sei. Kahayan & Sei Sambah
|
1500
|
1000
|
14
|
Sei. Sambah & Sei Katingan
|
1000
|
500
|
15
|
Sebangau Kahayan
|
700
|
700
|
16
|
Kahayan Kapuas
|
4000
|
300
|
17
|
Tanjung Keluang
|
2000
|
200
|
18
|
Cagar Alam Pararaum
|
500
|
>500
|
19
|
Cagar Alam B. Spt
|
>2000
|
>500
|
Total
|
>46250
|
>34975
| |
C
|
Pongo pygmaeus morio
| ||
1
|
Taman Nasional Kutai
| ||
2
|
DAS Lesan (termasuk Hutan Lindung Sungai Lesan)
|
750
|
600
|
3
|
DAS Kelai (incl. Gunung Gajh, Wehea, dan beberapa areal HPH)
|
500
|
400
|
4
|
Sanggata-Bengalon & Muara Wahau sangat terfragmentasi
|
Highly Fragmented
3500
|
175
100
|
5
|
DAS Segah
|
300+
|
200
|
6
|
Samarinda, Muara Badak, Marang Kayu
|
1500
|
750
|
7
|
Pegunungan Kapur Sangkulirang/Mangkalihat
|
500
|
100
|
8
|
Rawa Sebuku/Sembakung
| ||
Total
|
10750
|
7825
|
Tabel 2. Perkiraan Luas Habitat dan Jumlah Orangutan di Kalimantan
(Sumber: PHVA, 2004 dan revisi PHVA, 2004; Wich dkk, 2008).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar