Air limbah domestik berwarna abu-abu keruh dan tidak begitu merangsang baunya ketika masih baru. Air limbah domestik terdiri dari air dan padatan terapung dan tersuspensi, koloid dan terlarut (Mara, 1976). Di daerah tropik air limbah domestik akan segera kehilangan oksigen sehingga menyebabkan bau busuk yang sangat menyengat.
Padatan dalam air limbah terdiri dari fraksi anorganik dan fraksi organik. Fraksi anorganik meliputi butiran kasar, garam dan logam. Fraksi organik meliputi protein, karbohidrat, lemak, dan minyak (Reynolds, 1995). Di samping senyawa kimia, tinja dan air kemih juga mengandung berjuta bakteri usus an sejumlah organisme lain. Sebagian besar bakteri tidak berbahaya, bahkan bermanfaat, tetapi sebagian kecil mampu menimbulkan penyakit. Senyawa organik terutama protein dan karbohidrat adalah makanan yang paling disukai oleh bakteri, sehingga dapat dimanfaatkan untuk penogolahan air limbah secara biologi.
Sumber utama air limbah domestik berasal dari perumahan dan daerah perdagangan, sementara sumber lainnya adalah perkantoran atau lembaga serta dari tempat rekreasi. Untuk daerah perumahan, air limbah domestik biasanya diperhitungkan melalui jumlah kepadatan penduduk dan rata – rata tiap orang dalam membuang air limbahnya. Semakin tinggi tingkat kepadatan penduduk di suatu permukiman, maka semakin besar jumlah air limbah yang dihasilkan (Metcalf dan Eddy, 1991 ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar