Menurut Kieso et al. (2007: 404-405) terdapat dua sistem
pencatatan persediaan, yaitu:
1. Perpetual Inventory
System. Dalam sistem ini, pencatatan atas
transaksi dilaksanakan setiap waktu, baik terhadap pemasukan maupun pengeluaran
persediaan. Metode ini dilaksanakan terutama untuk barang-barang yang bernilai
tinggi.
2. Periodic (Physical)
Inventory System. Dalam sistem ini, pencatatan atas
transaksi persediaan hanya untuk pembelian, pemakaiannya atau pengeluaran
persediaan tidak dicatat. Pada akhir tahun diadakan inventarisasi fisik untuk
mengetahui sisa persediaan. Sistem ini sangat tepat untuk barang-barang
bernilai rendah.
Tanpa melihat
sistem pencatatan persediaan apa yang digunakan, adalah baik bagi perusahaan
untuk melakukan pemeriksaan persediaan fisik secara berkala, umumnya setiap
akhir tahun, pertengahan tahun, atau bahkan tiap akhir bulan untuk tujuan
pengendalian fisik serta mengecek kebenaran nilai persediaan yang akan
digunakan sebagai pedoman dalam penyususnan laporan keuangan perusahaan yang
akurat dan wajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar