Abraham Maslow dalam Simamora (2003) mengatakan bahwa
setiap tindakan didorong oleh motivasi. Sementara itu, motivasi berkaitan
dengan kebutuhan. Motivasi adalah suatu tingkat kebutuhan untuk menstimuli
seseorang untuk mencari pemuasnya. Teori sosial mengatakan bahwa perilaku
konsumen dipengaruhi oleh latar belakang sosial mereka. Teori motivasi
menempatkan motivasi sebagai faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.
Sedangkan menurut teori anthropologi, perilaku seseorang dipengaruhi oleh latar
belakang budaya. Dalam pemasaran, teori-teori tersebut kemudian diurutkan mulai
dari konteks yang lebih luas sampai yang lebih sempit, maka faktor-faktor yang
berpengaruh pada perilaku konsumen adalah faktor kebudayaan, sosial, personal
dan psikologis. Peran faktor-faktor tersebut berbeda untuk produk yang berbeda.
Perilaku konsumen adalah
persoalan yang menggairahkan dan menantang! Perilaku konsumen adalah tentang
orang-orang, apa yang mereka beli, alasan mereka membeli dan tahapan proses
pembelian mereka. Perilaku konsumen adalah tentang pemasaran, bagaimana suatu
produk atau jasa didesain dan dijual kepada konsumen di pasar. Dan perilaku
konsumen adalah tentang pasar konsumen itu sendiri dimana jutaan orang
melakukan pembelian pada jutaan outlet pasar.
Perilaku konsumen adalah
segala aktivitas yang melibatkan orang pada saat menyeleksi, membeli dan
menggunakan produk dan jasa sebagai pemuas kebutuhan dan keinginannya.
Aktivitas tersebut melibatkan proses mental dan emosional yang mendukung
kegiatan fisik. Perilaku konsumen dipengaruhi faktor eksternal dan perilaku
konsumen beda untuk orang yang berbeda (Wilkie, 1990).
Pembuatan keputusan yang dilakukan konsumen berbeda-beda sesuai
dengan tipe keputusan membeli, Assael membedakan empat tipe perilaku
membeli konsumen, yaitu pertama, perilaku
membeli yang komplek dimana para konsumen menjalani atau menempuh suatu proses
membeli yang komplek dan bila mereka semakin terlibat dalam kegiatan membeli
dan menyadari perbedaan penting diantara beberapa merek produk yang ada. Kedua, perilaku membeli mengurangi
keragu-raguan, kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam kegiatan membeli
sesuatu tapi dia hanya melihat sedikit perbedaan dalam merek. Ketiga, perilaku membeli berdasarkan
kebiasaan yaitu perilaku konsumen yang tidak melalui sikap atau kepercayaan
atau rangkaian perilaku biasa atau konsumen kurang terlibat dalam membeli dan
tidak terdapat perbedaan nyata antar merek.
Keempat, perilaku membeli yang mencari
keragaman yaitu keterlibatan konsumen
rendah tapi ditandai oleh perbedaan merek yang nyata (Kotler, 1996).
Untuk mengetahui perilaku konsumen suatu produk yang dibidik oleh
produsen maka dilakukan riset pemasaran. Pada prinsipnya konsumen memiliki
keinginan dan kebutuhan yang memerlukan sarana pemuas tertentu (produk). Untuk itu, konsumen akan mencari produk yang paling
sesuai dan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut secara efektif dan
efisien. Ada perbedaan cukup mendasar antara kebutuhan, keinginan,dan
permintaan. (Santoso, 2004).
1.
Kebutuhan adalah
suatu keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan melekat pada
sifat dasar manusia, contohnya orang butuh makanan, pakaian, perlindungan,
keamanan, hak milik, harga diri dan beberapa aspek dasar lainnya.
2.
Keinginan adalah
hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut.Orang dapat saja memiliki
kebutuhan yang sama, namun keinginannya berbeda-beda. Misal ada tiga orang yang
butuh makan, tetapi si A ingin makan sate ayam, si B ingin pizza, sedangkan si
C ingin makan nasi goreng.
3.
Permintaan adalah
keinginan akan suatu produk yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan
membelinya. Keinginan menjadi permintaan jika didukung dengan daya beli. Banyak
orang ingin memiliki sedan BMW, tetapi hanya sedikit yang mampu dan mau
membelinya.
Setiap produsen selalu
mengharapkan bahwa produk yang dibuatnya sesuai dengan selera pasar (konsumen)
sehingga terjadi adanya transaksi (pertukaran) di antara keduanya. Adanya
transaksi (pertukaran) tidak berarti proses berhenti begitu saja. Produk yang
telah dibeli akan digunakan dan dievaluasi, yaitu apakah memuaskan bagi
konsumen atau tidak.Hal ini lah yang akan menentukan apakah akan ada proses
pembelian ulang berikutnya atau tidak. Di sinilah peranan riset pasar, yaitu
untuk dapat memberikan informasi mengenai kebutuhan, keinginan, dan permintaan
konsumen serta mengidentifikasi kepuasan konsumen pengguna produk.
Kesinambungan proses bisnis dapat digambarkan sebagai berikut:(Santoso,2004)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar