Persepsi harga dibentuk
oleh 2 (dua) dimensi utama yaitu :
1. Perceived
Quality (Persepsi Kualitas)
Pelanggan cenderung lebih menyukai produk yang
harganya mahal ketika informasi yang didapat harnya harga produknya. Persepsi
pelanggan terhadap kualitas suatu produk dipengaruhi oleh persepsi mereka
terhadap nama merek, nama toko, garansi yang diberikan (after sale services) dan
negara yang menghasilkan produk tersebut.
2. Perceived
Monetary Sacrifice (Persepsi Biaya yang Dikeluarkan)
secara umum pelanggan menganggap bahwa harga
merupakan biaya yang dikeluarkan atau dikorbankan untuk mendapatkan produk.
Akan tetapi pelanggan mempunyai persepsi yang berbeda-beda terhadap biaya yang
dikeluarkan meskipun untuk produk yang sama.
Kotler dan Armstong
(2001) dalam Selang (2013:75) menyatakan indikator harga antara lain: (1)
Keterjangkauan harga produk, (2) Kesesuaian harga dengan kualitas produk, (3)
Kesesuaian harga dengan manfaat.
Menurut Tjiptono (2008 )
terdapat sejumlah dimensi stratejik harga yakni sebagai berikut.
a. Kesesuaian
harga dengan kualitas produk Konsumen cenderung mengasosiasikan harga dengan
tingkat kualitas produk.
b. Kesesuaian
harga dengan manfaat Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk. Nilai
adalah rasio atau perbandingan antara persepsi terhadap manfaat dengan
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan produk.
c. Harga
bersaing Harga bersifat fleksibel, artinya dapat disesuaikan dengan cepat.
Harga adalah elemen yang paling mudah diubah dan diadaptasikan dengan dinamika
pasar.
c.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar