Kelompok masyarakat tersusun dari
proses-proses dinamis (tindakan-tindakan) massa yang tidak menutup diri akan
adanya kemungkinan masuknya partisipasi untuk menggalang kekuatan. Oleh karena
itu suatu kelompok mewakili suatu patokan proses yang bergerak secara dinamis.
Kelompok muncul ketika terjadi interaksi yang relative sering dan terpolakan
untuk menghasilkan aktivitas langsung. Kelompok didasari oleh adanya
kepentingan yang dapat didefinisikan menjadi perilaku yang dihadapi menyangkut
suatu tuntutan atatu tuntutan-tuntutan yang dibuat satu kelompok masyarakat.
Jadi kelompok merupakan suatu aktivitas massa yang diarahkan oleh kepentingan
dan sistem sosial menjadi arena interaksi antar kelompok dengan kelompok
lainnya[1].
Sehingga aktivitas yang muncul merupakan upaya kelompk tersebut
mengartikulasikan kepentingan yang mendasari kelompok tersebut.
Sedangkan faktor-faktor mempengaruhi efektivitas
kelompok kepentingan adalah dukungan, tenaga dan sumber daya yang dimiliki
seperti kemampuan finansial, jumlah anggota, kecakapan politik, jenis kelompok,
kesatuan organisasi dan prestisenya di mata masyarakat atau para pembuat keputusan.
Efektivitas kelompok berkepentingan juga ditentukan struktur-struktur
pemerintahan. Hal tersebut mempengaruhi dalam tingkatan otonomi dan kebebasan
kelompok berkepentingan. Tidak adanya cara untuk menyatakan kepentingannya bisa
berakibat munculnya ledakan kekerasan di kalangan masyarakat[2].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar