Kata terorisme
berasal dari kata latin “terrere”
yang kurang lebih berarti membuat gemetar atau menggetarkan, serta kata “teror”
juga bisa menimbulkan kengerian di dalam hati dan pikiran korbannya. Sedangkan pengertian
terorisme menurut Evan dan Murphy adalah penggunaan kekerasan yang disengaja,
atau ancaman penggunaan kekerasan oleh sekelompok pelaku yang diarahkan pada
sasaran-sasaran yang dimiliki atau di bawah tanggung jawab pihak yang diserang.
Hal ini dimaksudkan untuk mengkomunikasikan kepada pihak yang diserang, adanya
ancaman atau tindakan yang lebih kejam lagi di masa mendatang.[1]
Menurut Departemen
Pertahanan Amerika, terorisme adalah kekerasan bermotif politik dan dilakukan oleh agen
negara atau kelompok subnasional terhadap sasaran kelompok nonkombatan,
biasanya dengan maksud untuk mempengaruhi audien. Pengertian yang hampir sama dikeluarkan
oleh US Federan
Bureau Of investigation (FBI) bahwa terorisme
merupakan penggunaan kekerasan yang tidak sah atau kekerasan atas seseorang
maupun harta, untuk mengintimidasi sebuah pemerintahan, penduduk sipil maupun
elemen-elemen lain untuk mencapai tujuan sosial ataupun politik.[2] Sedangkan definisi terorisme menurut Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah sebuah
metode inspiratif atas kegelisahan melalui tindakan kekerasan, penerapan semi
kladestin yang dijalankan oleh perorangan, kelompok, ataupun aktor negara baik
kriminal ataupun alasan politik. Terdapat perbedaan yang mencolok antara
nilai-nilai asasi yang menjadi target aksi kekerasan yang utama, korban dalam
hal ini bersifat segera dan pemilihan target berdasarkan pemilihan acak,
mencakup target pilihan atau target yang terseleksi atas simbol-simbol tertentu
dari keseluruhan target populasi. Ancaman dan dasar-dasar kekerasan
merupakan bagian dari komunikasi terorisme, mencakup intimidasi kekerasan
ataupun propaganda.[3]
Terorisme bisa
tercipta apabila terdapat suatu tindakan ketidakadilan.
Pemberontakan tersebut dilakukan dengan cara melakukan tindakan-tindakan
melawan hukum, baik itu kekerasan, pemerasan, pembunuhan, penculikan, maupun
tindakan-tindakan yang dapat membuat rasa aman dan damai seseorang maupun
masyarakat luas menjadi terganggu. Tindakan terorime juga ada yang diawali dari
faham agama yang salah diartikan maupun diselewengkan artinya oleh pihak-pihak
tertentu untuk mempengaruhi pihak lain agar mempunyai paham pemikiran yang sama.
Dalam menjalankan aksinya kelompok ini selalu membawa nama agama dan untuk
membela agama, walaupun aksinya dengan cara kekerasan seperti pembunuhan maupun
penculikan. Hal ini biasanya dikarenakan oleh pengetahuan agama yang kurang,
karena pada dasarnya semua agama selalu mengajarkan kedamaian dan membenci
kekerasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar