Pada suatu instrumen yang digunakan untuk mengumbulkan
data, realibilitas skor hasiltes merupakan informasi yang diperlukan dalam
pengembangan tes. Realibilitas merupakan derajat keajegan (consistency) di
anata dua skor hasil pengukuran pada objek yang sama, meskipun menggunakan alat
pengukur yang berbeda dan skala yang berbeda (Mehrens,&Lehmann, 1973;
Reynold, Livingstone &Wilson, 2010).
Allen dan Yen (1979) menyatakan bahwa tes dikatakan
reliabel jika skor amatan mempunyai korelasi yang tinggi dengan skor yang
sebenarny. Selanjutnya dinyatakan bahwa realibilitas merupakan koefesioen
korelasi antara dua skor amatan yang diperoleh dari hasil pengukuran
menggunakan tes yang paralel. Dengan demikian, pengertian yang dapat diperoleh
dari pernyataan tersebut adalah suatu tes itu reliabel jka hasil pengukuran
mendekati keadaan peserta tes yang sebenarnya.
Koefisien realibilitas dapadiartikan sebagai koefisien
keajegan atau kestabilan hasil pengukuran. Alat ukur yang reliabel akan
memberikan hasil pengukuran yang stabil (Lawrence, 1994) dan konsisten
(Mehrens,&Lehmann, 1973). Artinya suatu alat ukur dikatakan memiliki
koefisien realibilitas tinggi manakala digunakan untuk mengukur hal yang sama
pada waktu yang berbeda hasilnya sama atau mendekati sama. Dalam hal ini,
realibilitas merupakan sifat dari sekumpulan skor (Frisbie, 2005).
Heri Retnawati. 2016. Validitas, Realibilitas dan
Karakteristik Butir (Panduan untuk Peneliti, Mahasiswa dan Psikometrian),
Parama Publishing, Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar