1.
Memberikan kisi-kisi dari butir instrumen,
berikut rubrik penskorannya jika ada kepada beberapa ahli yang seseuai dengan
bidang yang diteliti untuk memohon masukan. Banyaknya ahli yang dimohon untuk
memberi masukan paling tidak 3 orang ahli dngan kepakaran yang relevan dengan
bidang yang diteliti
2.
Masukan yang diharapkan dari ahli berupa
kesesuaian komponen instrumen dengan indikator, indikator dengan butir,
substansi butir, kejelasan kalimat dalam butir, jika merupakan tes maka
pertanyaannya harus ada jawabannya/luncinya, kalimat tidak membingungkan,
format tulisan, simbol dan gambar yang cukup jelas. Proses ini sering disebut
dengan telaah kualitatif yang meliputi aspek substansi, bahasa dan budaya.
3.
Erdasarkan masukan ahli tersebut, kisi-kisi atau
instrumen kemudian diperbaiki
4.
Meminta ahli untuk menilai validitas butir,
berupa kesesuaian antara butir dengan indikator. Penilaian ni dapat dilakukan
misalnya dengan skala likert (skor 1: tidak valid, skor 2: kurang valid, skor
3: cukup valid, skor 4: valid, skor 5: sangat valid).
Heri Retnawati. 2016. Validitas, Realibilitas dan Karakteristik
Butir (Panduan untuk Peneliti, Mahasiswa dan Psikometrian), Parama Publishing,
Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar