Senin, 20 Maret 2017

Sumber Stres Kerja (skripsi dan tesis)

Dikemukakan Northcraft (1999) bahwa ada dua bentuk sumber stress kerja yaitu perasaan frustasi karena tidak mampu mengontrol situasi yang sedang berlangsung atau karena dari situasi tidak menentu/tidak mampu diprediksikan. Semakin besar potensi frustasi terhadap ketidakpastian dan kotrol yang rendah terhadap situasi, maka semakin besar stress yang dirasakan. Frustasi yang mungkin muncul dari control yang rendah bersumber dari konsultasi yang kurang baik, hambatan perilaku, terlalu banyak atau sedikit pekerjaan, tekanan waktu, partisipasi rendah dalam pengambilan keputusan, dan tuntutan baik dari keluarga masyarakat atau keluarga, serta hubungan interpersonal yang kurang baik. Sumber stress karena ketidakpastian adalah politik dalam organisasi, ketidaknyamanan pekerjaan, kekaburan peran, konflik peran dan delegasi yang kurang jelas.
Moorhead dan Griffin (1995) mengatakan bahwa ada beberapa sumber stress dari organisasi yang mempunyai dampak terhadap perilaku yaitu stress yang berasal dari organisasi dan sumber yang berasal dari kehidupan. Stres yang berasal dari organisasi meliputi tuntutan tugas, tuntutan fisik dan tuntutan interpersonal yang dijelaskan sebagai berikut :
1.         Tuntutan tugas adalah sumber stress yang berkaitan dengan pekerjaan tertentu. Umumnya bila beban kerja tinggi maka semakin stres semkin mudah muncul.
2.         Tuntutan fisik sebagai sumber stres adalah apakah rancangan lingkungan menjadi sumber stres atau tidak.
3.         Tuntutan peran berkaitan dengan interaksi di pekerjaan.
Sementara stres kehidupan berkaitan dengan perubahan kehidupan dan trauma dalam kehidupan. Perubahan kehidupan misalnya kematian pasangan hidup dan trauma kehidupan misalnya perceraian dengan pasangan hidup.
Menurut Robbins (1996) kondisi-kondisi penyebabkan stres disebut dengan stressor yang dapat dikategorikan menjadi sumber stres terkait dengan faktor organisasi antara lain: (a) tuntutan tugas, merupakan tuntutan yang dikaitkan dengan pekerjaan seseorang (b) tuntutan peran, berhubungan dengan tekanan yang diberikan seseorang sebagai suatu fungsi dan peran tertentu yang dijalankan dalam organisasi (c) tuntutan pribadi, adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan lain.
Kondisi kerja yang menyebabkan diperjelas oleh Davis (1996) dapat berasal dari beban kerja yang berlebihan, tekanan dan desakan waktu, kualitas penyelia yang jelek, iklim politik tidak aman, wewenang yang tidak memadai untuk melaksanakan tanggung jawab, konflik dan ketaksaan (ambiguity) peran, perbedaan antara nilai perusahaan dan karyawan, serta perubahan tipe dan frustasi. Secara singkat kesemua penyebab stres demikian dikategorikan menjadi on the job dan off the job (Handoko, 1992).
Cartwright et al. (1995) memilah-milah penyebab stres kerja menjadi 6 kelompok, yaitu: faktor instrinsik pekerjaan, faktor peran individu dalam organisasi kerja, faktor hubungan kerja, faktor pengembangan karier, faktor struktur organisasi dan suasana kerja, faktor di luar pekerjaan.

Tidak ada komentar: