Manajemen pemeliharaan mesin/peralatan modern dimulai dengan
apa yang
disebut preventive maintenance yang kemudian berkembang menjadi
productive maintenance. Kedua metode pemeliharaan ini umumnya disingkat dengan PM
dan pertama kali diterapkan oleh
industri-industri manufaktur di
Amerika Serikat dan pusat segala kegiatannya ditempatkan satu
departemen yang disebut maintenance
departement.
Preventive maintenance mulai dikenal pada tahun 1950-an, yang
kemudian berkembang seiring dengan perkembanagan
teknologi yang ada
dan kemudian pada tahun 1960-an muncul
apa yang disebut productive maintenance.
Total productive maintenance (TPM) mulai dikembangkan
pada tahun 1970-an pada perusahaan di
negara Jepang yang merupakan pengembang konsep maintenance yang diterapkan pada perusahaan industri manufaktur Amerika Serikat yang disebut
Preventive maintenance. Seperti dapat dilihat masa periode perkembangan PM di Jepang dimana periode tahun 1950-an juga bisa dikatagorikan sebagai periode “ breakdown
maintenance”.
Mempertahankan
kondisi mesin/peralatan yang mendukung
pelaksanaan proses produksi merupakan komponen yang penting dalam pelaksanaan pemeliharaan unit produksi. Tujuan pemeliharaan
produktif (productive maintenance) adalah
untuk mencapai apa yang disebut dengan profitable PM.
1) Pengertian Total Productive Maintenance (TPM)
TPM sesuai dengan namanya terdiri dari atas tiga bauh suku
kata, yaitu:
a)
Total
Hal
ini mengidentifiki bahwa TPM mempertimbangkan berbagai aspek dan melibatkan
seluruh personil yang ada, mulai dari tingkatan atas hingga kejajaran yang
bawah.
b)
productive
menitik
beratkan pada segala usahauntuk mencoba melakukan pemeliharaan dengan kondisi
produksi tetap berjalan dan meminimalkan masalah-masalah yang terjadi di
produksi saat pemeliharaan dilakukan
c)
maintenance
berarti
memelihara dan menjaga peralatan secara menadiri yang dilakukan oleh operator
produksi agar kondisi peralatan tetap bagus dan terpelihara dengan jalan
membersihkannya, melakukan pelumasan dan memperhatikannya.
Sehingga TPM sendiri dapat diartikan hubungan kerjasama yang erat antara perawatan dan
organisasi produksi
secara menyeluruh bertujuan untuk
meningkatkan kualitas produksi,
mengurangi waste, mengurangi
biaya produksi, meningkatkan kemampuan peralatan dan pengembangan dari keseluruhan sistem perawatan pada perusahaan manufaktur. Secara
menyeluruh definisi dari total productive maintenance mencakup lima elemen yaitu
sebagai berikut:
a)
TPM bertujuan untuk menciptakan suatu sistem preventive maintenance (PM)
untuk memperpanjang umur penggunaan mesin/peralatan.
b)
TPM bertujuan untuk memaksimalkan efektifitas mesin/peralatan secara
keseluruhan (overall effectiveness).
c)
TPM dapat diterapkan pada berbagai departemen (seperti engineering,
bagian produksi,bagian maintenance.
d)
TPM melibatkan semua
orang mulai dari tingkatan manajemen tertinggi hingga para karyawan/operator
lantai produksi.
e)
TPM merupakan pengembangan dari sistem maintenance berdasarkan
PM
melalui
manajemen motivasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar