Availability
Rasio mengukur keseluruhan waktu
dimana system tidak beroperasi karena terjadi kerusakan alat, persiapan
produksi dan penyetelan. Dengan kata lain
Availability diukur dari total waktu dimana peralatan dioperasikan setelah
dikurangi waktu kerusakan alat dan waktu persiapan dan penyesuaian mesin yang
juga mengindikasikan rasio actual
antara Operating time terhadap waktu
operasi yang tersedia ( planned time
Available atau loading time). Waktu pembebanan mesin dipisahkan dari waktu
produksi secara teoritis serta waktu kerusakan dan waktu perbaikan yang
direncanakan. Tujuan batasan ini adalah memotivasi untuk mengurangi Planned Downtime melalui peningkatan
efisiensi penyesuaian alat serta waktu untuk aktifitas perawatan yang sudah
direncanakan.
Avaibility =
|
Loading time adalah waktu yang tersedia (availability) per hari atau per
bulan dikurang dengan waktu downtime
mesin direncanakan (planned downtime).
Loading time = Total availability – Planned downtime………(2.3)
|
Planned downtime adalah
jumlah waktu downtime mesin untuk
pemeliharaan (scheduled maintenance) atau kegiatan manajemen
lainnya.
Operation time merupakan hasil pengurangan loading time dengan waktu downtime mesin (non-operation time), dengan
kata lain operation time adalah waktu operasi tesedia
(availability time) setelah waktu downtime
mesin keluarkan dari total
availability time yang direncanakan. Downtime
mesin adalah waktu proses yang seharusnya digunakan mesin akan
tetapi karena adanya gangguan pada mesin/peralatan (aquipment failures) mengakibatkan tidak ada output
yang dihasilkan. Downtime meliputi mesin berhenti
beroperasi akibat kerusakan mesin/peralatan, penggantian cetakan (dies),
pelaksanaan prosedur setup dan
adjesment dan
lain-lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar