secara garis besar maintenance dapat di klasifikasikan dalam Planned maintenance (pemeliharaa terencana), unplanned
maintenace (tidak terencana) dan
autonomous maintenace (pemeliharaan
mandiri). Planned maintenance adalah
pemeliharaan yang terorganisir yang dilakukan dengan pemikiran ke masa depan,
pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya. Oleh karena itu program maintenace
yang dilakukan harus dinamis dan memerlukan pengawasan dan pengendalian secara
aktif dari bagian maintenance melalui
informasi di dengan catatan riwayat mesin atau peralatan.
Planned mantenance terbagi menjadi tiga bentuk
pelaksanaan, yaitu:
1)
Preventive maintenance (pemeliharaan pencegahan)
Prenventive maintenance adalah suatu kegiatan
pemeriksaan secara periodik terhadap mesin dan perelatan dengan tujuan untuk
mengetahui kondisi yang menyebabkan kerusakan,
serta untuk menjaga mesin dan peralatan yang telah rusak dengan cara
memperbaiki dan menyetel ulang sebelum menjadi kerusakan yang lebih parah.
2)
Corrective maintenance (pemeliharaan perbaikan)
Corrective maintenance adalah suatu kegiatan yang
dilakukan untuk mengatasi kegagalan atau kerusakan yang ditemukan selama masa
waktu preventive maintenance. Pada
umumnya corrective maintenance bukanlah
aktifitas perawatan yang terjadwal, karena dilakukan setelah sebuah komponen
mengalami kerusakan dan bertujuan untuk mengembalikan kehandalan sebuah mesin
atau peralatan.
Corrective maintenance biasanya dikenal sebagai
breakdown atau run to failure maintenance.
Pemeliharaan hanya dilakukan setelah atau mesin rusak. Sehingga apabila
strategi ini digunakan sebagai strategi utama akan menimbulkan dampak yang
sangat tinggi terhadap suatu produksi.
3)
Predictive maintenace
Predictive maintenace adalah kegiatan maintenance yang dilakukan pada tanggal yang
telah ditetapkan berdasarakan hasil prediksi analisa dan evaluasi data operasi
yang diambil untuk melakukan predictive
maintenance itu dapat berupa data getaran, temperature, vibrasi flow rate dan lain-lain. Perencanaan preciktive dapat dilakukan berdasarkan data dari
operator dan lapangan yang diajukan melalui work
order ke departemen maintenance
untuk dilakukan tindakan tepat sehingga tidak akan merugikan perusahaan.
Unplanned maintenance (pemeliharaan tak
terencana) biasanya berupa breakdown/emergency
maintenance. Breakdown /emergency maintenance (pemeliharaan
darurat) adalah tindakan maintenance yang tidak dilakukan pada mesin peralatan yang masih
dapat beroperasi, sampai mesin/peralatan
tersebut rusak dan tidak dapat berfungsi
lagi. Melalui bentuk pelaksanaan pemeliharaan tak terencana ini, diharapkan
penerapan pemeliharaan tersebut akan dapat
memperpanjang umur dari mesin/peralatan, dan dapat memperkecil frekuensi
kerusakan.
Autonomous maintenance (pemeliharaan mandiri)
adalah suatu kegiatan untuk dapat meningkatkan produktivitas
dan efisiensi mesin/peralatan melalui kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan oleh operator untuk memelihara mesin/peralatan yang mereka
tangani sendiri. Prinsip-prinsi yang
terdapat pada lima S, merupakan
prinsip yang mendasari kegiatan autonomous maintenance yaitu :
1) Seiri (clearing up): Menyingkirkan benda-benda yang tidak
diperlukan.
2) Seiton (organizing): Menempatkan benda-benda yang diperlukan dengan rapi.
3) Seiso (cleaning): Membersikan peralatan dan
tempat kerja.
4) Seikatsu(standarizing): Membuat
standar kebersihan, pelumasan dan
inspeksi.
5) Shitsuke (training and dicipline): Meningkatkan skill dan moral.
Autonomous maintenance diimplementasikan melalui 7 langkah
yang akan
membangun keahlian
yang dibutuhkan operator agar mereka mengetahui
tindakan apa yang
harus dilakukan.
Tujuh langkah kegiatan yang terdapat dalam autonomous main-tenance adalah :
1) Membersihkan dan memeriksa (clean and inspect).
3) Menghilangkan sumber masalah dan area yang tidak terjangka (eliminete problem and anaccesible area).
4) Pemeliharaan mandiri (conduct autonomous maintenance).
5) Pemeliharaan menyeluruh (conduct general inspection).
6) Pemeliharaan mandiri secara penuh (fully autonomous maintenanc)
7) Pengorganisasian dan kerapian (organization and tidines).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar