Diagram
Sebab Akibat dikembangkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa pada tahun 1943, sehingga
sering disebut dengan diagram Ishikawa. Diagram Sebab Akibat menggambarkan
garis dan simbol-simbol yang menunjukkan hubungan antara akibat dan penyabab
suatu masalah. Diagram tersebut memang digunakan untuk mengetahui akibat dari
suatu masalah untuk selanjutnya diambil tindakan perbaikan. Dari akibat
tersebut kemudian dicari berapa kemungkinan penyebabnya. Penyebab masalah
inipun berasal dari berbagai sumber misalnya, metode kerja, bahan, pengukuran,
karyawan, lingkungan dan seterusnya.
Diagram
Sebab Akibat dikenal dengan diagram tulang ikan (fish
bone diagram). Manfaat diagram Sebab Akibat antara lain:
Dapat menggunakan kondisi yang
sesungguhnya untuk perbaikan kualitas produk atau jasa, lebih efisien dalam
menggunakan sember daya dan dapat mengurangi biaya.
1. Dapat
mengurangi dan menghilangkan kondisi yang menyebabkan ketidak sesuaian produk
atau jasa dan keluhan pelanggan.
2. Dapat
membuat suatu standarisasi operasi yang ada maupun yang direncanakan.
3. Dapat
memberikan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan dalam kegiatan pembuatan
keputusan dan melakukan tindakan perbaikan.
Selain
digunakan untuk mencari penyebab utama suatu masalah. Diagram sebab akibat juga
dapat digunakan untuk mencari penyebab minor yang merupakan bagian dari
penyebab utamanya. Penerapan diagram sebab akibat lain misalnya dalam
menghitung banyaknya penyebab kesalahan yang mengakibatkan terjadinya suatu
masalah, menganalisa terjadinya menyebaran pada masing-masing masalah, dan
menganalisa proses. Untuk menghitung penyebab kesalahn dilakukan dengan mencari
akibat terbesar dari suatu masalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar