Kegiatan dan tindakan-tindakan yang dilakukan dalam TPM tidak hanya
berfokus pada pencegahan terjadinya kerusakan pada
mesin/peralatan dan meminimalkan downtime mesin/peralatan. Akan tetapi banyak faktor yang dapat meyebabkan kerugian
akibat rendahnya efisiensi mesin/peralatan saja. Rendahnya produktivitas mesin/peralatan yang menimbulkan kerugian bagi
perusahaan sering diakibatkan oleh penggunaan
mesin/peralatan yang tidak efektif dan
efisien terdapat enam
faktor yang disebut enam kerugian besar (six big losses). Efisiensi adalah ukuran yang menunjukkan bagaimana sebaiknya sumber-sumber daya
digunakan dalam
proses produksi untuk menghasilkan output. Efisiensi merupakan karakteristik proses mengukur
performansi aktual dari sumber daya
relatif terhadap standar yang
ditetapkan. Sedangkan efektivitas
merupakan karakteristik lain dari
proses mengukur derajat
pencapaian output dari sistem
produksi. Efektivitas diukur dari
aktual
output rasio terhadap output
direncanakan. Dalam era persaingan bebas saat ini pengukuran sistem produksi yang
hanya mengacu pada kuantitas output semata akan dapat
menyesatkan karena pengukuran ini tidak memperhatikan karakteristik utama dari proses
yaitu: kapasitas, efisiensi dan efektivitas.
Menggunakan mesin/peralatan seefisien
mungkin artinya adalah memaksimalkan fungsi
dari kinerja mesin/peralatan produksi dengan tepat guna dan berdaya guna. Untuk dapat
meningkatkan produktivitas
mesin/peralatan yang digunakan maka perlu dilakukan analisis
produktivitas
dan efisiensi
mesin/peralatan pada six big
losses. Adapun empat kerugian besar (six big losses) tersebut adalah
sebagai berikut:
1) 1.
Analisa Produktivitas : Six Big Losses (Enam Kerugian Besar)
Kegiatan dan tindakan-tindakan yang dilakukan dalam TPM tidak hanya
berfokus pada pencegahan terjadinya kerusakan pada
mesin/peralatan dan meminimalkan downtime mesin/peralatan. Akan tetapi banyak faktor yang dapat meyebabkan kerugian
akibat rendahnya efisiensi mesin/peralatan saja. Rendahnya produktivitas mesin/peralatan yang menimbulkan kerugian bagi
perusahaan sering diakibatkan oleh penggunaan
mesin/peralatan yang tidak efektif dan
efisien terdapat enam
faktor yang disebut enam kerugian besar (six big losses). Efisiensi adalah ukuran yang menunjukkan bagaimana sebaiknya sumber-sumber daya
digunakan dalam
proses produksi untuk menghasilkan output. Efisiensi merupakan karakteristik proses mengukur
performansi aktual dari sumber daya
relatif terhadap standar yang
ditetapkan. Sedangkan efektivitas
merupakan karakteristik lain dari
proses mengukur derajat
pencapaian output dari sistem
produksi. Efektivitas diukur dari
aktual
output rasio terhadap output
direncanakan. Dalam era persaingan bebas saat ini pengukuran sistem produksi yang
hanya mengacu pada kuantitas output semata akan dapat
menyesatkan karena pengukuran ini tidak memperhatikan karakteristik utama dari proses
yaitu: kapasitas, efisiensi dan efektivitas.
Menggunakan mesin/peralatan seefisien
mungkin artinya adalah memaksimalkan fungsi
dari kinerja mesin/peralatan produksi dengan tepat guna dan berdaya guna. Untuk dapat
meningkatkan produktivitas
mesin/peralatan yang digunakan maka perlu dilakukan analisis
produktivitas
dan efisiensi
mesin/peralatan pada six big
losses. Adapun empat kerugian besar (six big losses) tersebut adalah
sebagai berikut:
1)
Downtime (PenurunanWaktu)
b. Set-up and adjustment (Kerugian karena pemasangan dan penyetelan).
2)
Speed losses (Penurunan Kecepatan)
a. Idling and minor stoppages (Kerugian karena beroperasi tanpa beban maupun berhenti sesaat).
b. Reduced speed (Kerugian karena penurunan kecepatan produksi).
3)
Equipment Failur/ Breakdowns (Kerugian Kerusakan Peralatan)
Kerusakan mesin/peralatan (equipment
failur breakdowns) akan mengakibatkan waktu yang terbuang sia-sia yang mengakibatkan kerugian
bagi perusahaan akibat berkurangnya volume produksi atau kerugian material
akibat produk yang dihasilkan cacat.
4)
Set Up And Adjustment
Lossese (Kerugian
Pemasangan Dan Penyetelan)
Kerugian karena set-up dan
adjustment adalah semua waktu set-up
termasuk waktu penyesuaian (adjustment) dan juga waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan-kegiatan mengganti
suatu jenis produk ke jenis
produk berikutnya untuk produksi
selanjutnya. Dengan kata lain total yang dibutuhkan mesin tidak berproduksi guna menganti
peralatan (dies) bagi jenis produk berikutnya sampai
dihasilkan produk yang sesuai untuk
proses selanjutnya.
5)
Idling and Minor
Stoppages Losses (Kerugian
Karena Beropersi Tanpa
Beban Maupun Karena Berhenti Sesaat)
Kerugian karena beroperasi tanpa beban maupun karena berhenti sesaat muncul jika
faktor eksternal mengakibatkan
mesin/peralatan berhenti berulang-ulang
atau mesin/peralatan beroperasi tanpa
menghasilkan produk.
6)
Reduced Speed Losses (Kerugian Penurunan Kecepatan Ope)
Menurunnya kecepatan produksi timbul
jika kecepatan operasi aktual
lebih kecil dari kecepatan mesin yang telah dirancang beroperasi dalamm kecepatan normal. Menurunnya
kecepatan produksi antara lain disebabkan oleh:
Kecepatan mesin yang dirancang
tidak dapat dicapai karena
berubahnya jenis produk atau material
yang tidak sesuai dengan mesin/peralatan yang digunakan.
b)
Kecepatan produksi mesin/peralatan menurun akibat operator tidak mengetahui
berapa kecepatan normal mesin/ peralatan sesungguhnya.
c)
Kecepatan produksi sengaja
dikurangi untuk mencegah timbulnya masalah pada mesin/peralatan dan kualitas produk yang dihasilkan jika diproduksi pada kecepatan produksi
yang lebih tinggi.
7)
Process Defect Losses (Kerugian Karena Produk
Cacat Maupun
Karena
Kerja Produk Diproses Ulang)
Produk
cacat yang dihasilkan akan mengakibatkan
kerugian material,
mengurangi jumlah
produksi, limbah produksi meningkat dan biaya untuk pengerjaan ulang. Kerugian
akibat pengerjaan ulang termasuk biaya tenaga kerja
dan yang waktu yang dibutuhkan untuk
mengolah dan mengerjakan kembali
ataupun memperbaiki cacat.
8)
Reduced Yieled Losses (Kerugian Pada Awal Waktu
Produksi Hingga Mecapai Kondisi Produksi
Yang Stabil)
Reduced yieled losses adalah
kerugian waktu dan material yang timbul
selama waktu yang dibutuhkan oleh
mesin/peralatan untuk menghasilkan
produk baru dengan kualitas produk yang telah
diharapkan. Kerugian yang timbul tergantung pada faktor-faktor seperti keadaan operasi yang tidak stabil tidak tepatnya penanganan
dan pemasangan mesin/pealatan atau cetakan (dies) ataupun operator tidak mengerti dengan
kegiatan proses produksi yang
dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar