Pengalaman sangat
mempengaruhi minat dan perilaku selanjutnya terhadap pelayanan jasa yang telah
diberikan oleh penyedia jasa. Menurut American Medical Association ( 2002 ),
bisnis bertahan oleh karena loyalitas pelanggan yang kembali untuk membeli dan
membeli lagi sebab mereka puas terhadap servis yang diberikan, sehingga mengakibatkan
kenaikan 65 % volume penjualan. Apabila servis tidak memuaskan maka penjualan
pun akan turun. Pengalaman memperoleh kepuasan dalam membeli menjadi salah satu
alasan untuk tetap tertarik pada pemberi pelayanan, dan mengarah pada pembelian
ulang.
Woodside dan Babaskus (
2002 ) berpendapat bahwa pengalaman sangat mempengaruhi minat dan perilaku
mereka selanjutnya terhadap jasa pelayanan yang telah diberikan oleh petugas
rumah sakit. Kalau mereka puas, suatu saat mereka akan berminat dan berprilaku
untuk mengkonsumsi jasa pelayanan yang sama, sebaliknya kalau mereka tidak puas
mereka tidak akan datang lagi dan justru akan memberitahukan kepada orang lain
tentang pengalamannya yang tidak memuaskan tersebut.
Semua usaha penyedia jasa pelayanan diarahkan
pada tujuan menciptakan kepuasan pelanggan. Apakah pembeli akan puas setelah membeli,
tergantung pada kinerja yang ditawarkan dan harapan pembeli. Kepuasan merupakan
fungsi dari persepsi atas kinerja dan harapan. Jika kinerja dibawah harapan
pelanggan tidak puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau
senang. Bila kepuasan tinggi, pelanggan tidak mudah berubah pikiran ketika mendapat
tawaran lain dari competitor, tercipta kelekatan emosional serta kesetiaan yang
tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar