2.1.
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan
padat maupun cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat
mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya.
Ekstraksi merupakan proses pemisahan suatu bahan dari campurannya, ekstraksi
dapat dilakukan dengan berbagai cara. Ekstraksi menggunakan pelarut didasarkan
pada kelarutan komponen terhadap komponen lain dalam campuran. Ekstraksi
tumbuhan adalah proses penarikan zat aktif dalam tumbuhan dengan menggunakan
pelarut tertentu. Senyawa atau kandungan dalam tumbuhan memiliki kelarutan
berbeda-beda dalam pelarut yang berbeda. Pelarut-pelarut yang biasa digunakan
antara lain: kloroform, eter, aseton, alkohol, metanol, etanol dan etil asetat.
Untuk mendapatkan ekstrak yang
diinginkan dengan pelarut, dengan beberapa metode sebagai berikut :
1.
Cara dingin
a.
Maserasi
Maserasi
adalah proses pengekstrakan simplisiadengan menggunakan pelarut dengan beberapa
kali pengocokan atau pengadukan pada suhu ruangan (kamar). Secara teknologi
termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapain konsentrasi pada
keseimbangan. Maserasi kinetik berarti dilakukan dengan pengadukan kontinyu
(terus menerus). Remaserasi berarti berarti dilakukan pengulangan penambahan
pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama dan seterusnya.
b.
Perkolasi
Perkolasi
adalah ekstraksi dengan pelarut umumnya dilakukan pada suhu ruangan. Proses
terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahapan maserasi antara, tahapan perkolasi
sebenarnya (penetesan/penampungan ekstrak, terus menerus sampai diperoleh ekstrak (Perkolat) yang jumlahnya 1-5 kali
bahan.
2.
Cara panas
a.
Refluks
Refluks
adalah ekstraksi dengan pelarut pada suhu titik didihnya, selama waktu tertentu
dan jumlah pelarut terbatas yang relative konstan dengan pendingin balik.
Umumnya dilakukan pengulangan proses pada sisa pertama samapi 3-5 kali hingga
dapat termasuk proses ekstraksi sempurna.
b.
Soxletasi
Soxletasi
adalah ekstraksi menggunakan pe;arut yang selalu baru yang umumnya dilakukan
dengan menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinyu dengan
jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
c.
Digesti
Digesti
adalah maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinyu) pada suhu yang lebih
tinggi dari suhu ruangan (kamar) yaitu secara umum dilakukan pada suhu
40°-50°C.
d.
Infus
Infus
adalah ekstraksi dengan pelarut air pada suhu penangas air bejana infus
tercelup dalam penangas air mendidih, suhu terukur 96°-98°C selama waktu
tertentu (15-20 menit).
e.
Dekok
Dekok adalah
infus pada waktu yang lebih dari 30 menit dan suhu 96°-98°C sampai titik didih
(29)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar