OCAI merupakan kependekan dari
Organizational Culture Assessment Instrument yang merupakan sebuah instrumen
pengukuran budaya organisasi berdasarkan “Competing Values Framework”.
Instrumen ini merupakan pengembangan teori untuk memahami budaya dan fenomena
organisasi. Instrumen ini dikembangkan dan diperkenalkan oleh peneliti Amerika,
Kim S. Cameron dan Robert E. Quinn (Nummelin, 2006). OCAI telah banyak
digunakan oleh perusahaan untuk menunjukkan budaya yang dominan dalam suatu
organisasi dan cocok digunakan untuk international survey yang dilakukan oleh
banyak peneliti di dunia. (Nummelin, 2006; Liu et al, 2006; Berio, 2003). Instrumen ini dikembangkan
dan diperkenalkan oleh peneliti Amerika, Kim S. Beberapa perusahaan yang pernah
menggunakan”Competing Values Framework” seperti 3M, American Express, Apple, GE
Lighting, Pfizer, dan Reuters (Edward Elgard Publishing, 2006)
Tabel 2.1
Profil Budaya menurut Cameron dan Quin
Clan
|
Sebuah organisasi yang berkosentrasi
pada perbaikan internal ( internal maintenance) dengan fleksibilitas,
perhatian pada orang dan sensivitas terhadap pelanggan
|
Adhocracy
|
Sebuah organisasi yang berkosentrasi
pada penempatan eksternal dengan derajat fleksibilitas dan individualitas
yang tinggi
|
Market
|
Sebuah organisasi yang memfokuskan
diri pada pelayanan eksternal dengan kebutuhan akan stabilitas dan kontrol
|
Hierarchy
|
Sebuah organisasi yang memfokuskan
diri pada perbaikan internal dengan kebutuhan akan stabilitas dan kontrol
|
Dengan menggunakan OCAI, Cameron dan
Quinn memilih dua orientasi organisasi yang berbeda sebagai kriteria untuk
menetapkan tipe budaya, yaitu (i) apakah sebuah organisasi lebih berorientasi
pada fleksibilitas dan kebijaksanaan/keleluasaan atau sebaliknya, pada ekstrim
yang lain, lebih mementingkan stabilitas organisasi dan menerapkan mekanisme
kontrol lebih ketat dan (ii) apakah sebuah organisasi lebih berorientasi
internal dan menjaga integritas organisasi atau pada ekstrim yang lain lebih
berorientasi eksternal dan mengedepankan diferensiasi (Sobirin, 2007). Dua
kriteria tersebut menggambarkan nilai dasar, orientasi maupun asumsi dari
sebuah organisasi (lihat Gambar 1). Dari kriteria ini kemudian diperoleh empat
macam tipe budaya yaitu clan, adhocracy, market dan hierarchy, profil budaya
organisasi dapat dilihat dalam Tabel 1.
Adapun enam dimensi budaya kunci dari budaya
organisasi yang diukur dengan OCAI adalah karakteristik yang dominan,
kepemimpinan organisasi, pengelolaan karyawan, ikatan organisasi, titik berat
strategik serta kriteria keberhasilan. Stability adalah orientasi antara
Hierarchy Culture dengan Market Culture. Flexibility adalah orientasi antara
Clan Culture dengan Adhocracy Culture.Internal control adalah orientasi antara
Clan Culture dengan Hierarchy Culture. External Positioning adalah orientasi
antara Adhocracy Culture dengan Market Culture. Apabila digambarkan akan muncul
penilaian budaya organisasi sebagai berikut;
Gambar 2.1
Diagram Pengukuran Budaya Organisasi Melalui OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar