Supervisi dapat
didefinisikan sebagai proses untuk “menjamin” bahwa tujuan-tujuan organisasi
dan manajemen tercapai. Ada berbagai faktor yang membuat supervisi semakin
diperlukan oleh setiap organisasi. Faktor-faktor itu adalah :perubahan
lingkungan organisasi, peningkatan kompleksitas organisasi, kesalahan-kesalahan
dan kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang.. Supervisi manajemen
adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan
tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan
dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan
untuk menjamin bahwa semua sumber daya organisasi dipergunakan dengan cara
paling efektif dan efisien dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi (Dharma
Surya, 2004; 45)
Supervisi
merupakan upaya pengendalian yang dilakukan oleh pimpinan dalam memonitor,
mengarahkan, mengevaluasi serta memberi penghargaan terhadap karyawan
berdasarkan hasil (outcome) pekerjaan
(Anderson and Oliver, 2007;40). Dalam pada itu, supervisi kini cenderung
didasarkan bukan hanya dari outcome, namun juga dari perilaku / aktivitas
karyawan (Piercy, et al, 2006; 27). Lebih lanjut Piercy mengemukakan bahwa
dalam supervisi yang didasarkan pada perilaku karyawan (behaviour-based
control) hal yang utama adalah memotivasi karyawan agar melakukan strategi
pelaksanaan program kerja secara tepat. Misalnya, karyawan berusaha lebih
sering melakukan sosialisasi program pada masyarakat, atau meningkatkan
kemampuan yang dimiliki sehingga program kerja dapat dilaksanakan dengan lebih
efektif.
Berbagai
pendapat lain telah dikemukakan oleh para ahli mengenai pengertian atau
definisi dari auditing, diantaranya (Schillewaert, N., 2000; 41-49)
mengungkapkan : “Supervisi menyatakan tercapainya sasaran yang telah ditentukan
sebelumnya, dengan hasil yang bermutu dalam batas waktu yang telah ditetapkan.”
Agus (2003) menyatakan : “Supervisi merupakan kegiatan yang mengkoordinasikan
tugas pelaksanaan tugas melalui pengarahan dan umpan balik (feedback) yang
efektif dan efisien.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar