Secara umum yang dimaksud dengan penyakit
adalah segala sesuatu yang menimbulkan masalah terhadap kesehatan manusia
sehingga manusia tidak dapat bekerja dengan baik (Ichsan, 1994: 62).
1.
Penyebab Penyakit
Penyebab penyakit terdiri dari 2
golongan yaitu:
a. Penyebab yang berasal dari dalam tubuh
manusia itu sendiri. Hal ini berupa kelainan dari dalam tubuh manusia.
Misalnya, perubahan pada kelenjar hormone yang dapat menimbulkan penyakit
seperti Basedow, kencing manis, akromegali, dan sebagainya.
b. Penyebab penyakit dari luar manusia yang
dapat terjadi adalah sebagai berikut:
1) Keadaan mekanis, seperti luka akibat kena
benda tajam, tertembak, patah tulang karena jatuh, dan sebagainya.
2) Keadaan fisik, misalnya susu yang tinggi,
terbakar, tersiram air panas, kena aliran listrik, dan sebagainya.
3) Keadaan bahan kimia yang terlalu banyak
mencemari bahan makanan, minuman, atau lingkungan seperti keracunan makanan,
gas, dan sebagainya.
4) Terkena infeksi jasad renik (bakteri,
hewan bersel satu, jamur, rickersia dan virus), dan jasad makro (cacing,
serangga, dan lain-lain).
5) Kekurangan unsur-unsur tertentu dalam
makanan, misalnya air kurang mengandung flour dapat menimbulkan kerusakan gigi
(carries).
6) Keadaan kejiwaan, misalnya terkejut secara
hebat, rasa takut yang terus-menerus (Ichsan, 1994: 63).
2.
Cara Penularan Penyakit
Menurut Notoatmodjo (1996: 35-36), penularan penyakit dapat
melalui berbagai cara, antara lain:
a.
Kontak
(contact)
Dapat terjadi
kontak langsung maupun kontak tidak langsung melalui benda-benda yang
terkontaminasi. Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui kontak langsung ini
pada umumnya terjadi pada masyarakat yang hidup berjubel. Oleh karena itu,
lebih cenderung terjadi di kota daripada di desa yang penduduknya masih jarang.
b.
Inhalasi
(inhalation)
Yaitu
penularan melalui udara/ pernapasan. Oleh karena itu, ventilasi rumah yang
kurang, berjejalan (over crowding), dan tempat-tempat umum adalah faktor yang
sangat penting di dalam epidemiologi penyakit ini. Penyakit yang ditularkan
melalui udara sering kali disebut “air borne infection” (penyakit yang
ditularkan melalui udara).
c.
Infeksi
Penularan melalui
tangan, makanan atau minuman.
d.
Penetrasi
pada kulit
Hal ini dapat
langsung oleh organisme itu sendiri. Penetrasi pada kulit misalnya cacing
tambang, melalui gigitan vektor misalnya malaria atau melalui luka, misalnya
tetanus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar