Sabtu, 07 November 2020

Financial Risk Tolerance (skripsi dan tesis)

Financial Risk Tolerance (FRT) atau toleransi risiko keuangan mengacu pada kemampuan investor untuk menerima perubahan negatif dalam nilai investasi atau return negatif atau hasil yang didapat berbeda dari yang diharapkan (Kannadhasan et al., 2016). Dengan kata lain FRT merupakan tingkat kemampuan yang dapat investor terima dalam mengambil suatu risiko investasi. Suatu kondisi dikatakan berisiko apabila pengambil keputusan merasa tidak pasti tentang konsekuensi atau dampak terhadap pilihannya (Lestari dan Iramani, 2013). Semua jenis investasi mempunyai return dan risk yang tidak pasti sehingga harus dipertimbangkan. Investasi yang memperoleh return besar biasanya akan memiliki risk yang besar pula. Investor cenderung untuk memilih investasi yang memiliki return besar dengan risk tertentu, atau risk rendah dengan return tertentu (Pak dan Mahmood, 2015). Persepsi terhadap risiko mempunyai peran penting dalam perilaku individu khususnya terkait pengambilan keputusan dalam keadaan tidak pasti. Persepsi risiko didefinisikan sebagai penilian subjektif oleh seseorang terhadap kemungkinan dari sebuah kejadian dan seberapa khawatir individu dengan konsekuensi atau dampak yang ditimbulkan kejadian tersebut (Aziz, 2015). Terdapat 3 karakteristik investor terhadap risiko keuangan yaitu risk averse, risk neutral, dan risk lover (Bodie et al., 2014). Risk averse adalah karakteristik investor yang tidak mau mengambil risiko investasi. Risk neutral adalah karakteristik investor yang netral terhadap risiko. Sedangkan risk lover adalah karakteristik investor yang menyukai risiko. Dalam konsep investasi risiko diklarifikasi menjadi dua, Risiko Sistematis (Systematic Risk) dan Risiko Tidak Sistematis (Unsystematic Risk) (Bodie et al., 2014). Setiap investor mempunyai tingkat FRT yang berbeda-beda. Toleransi risiko keuangan investor digambarkan sebagai karakteristik kepribadian yang stabil, yang mana setiap individu akan cenderung memilih tingkat risiko yang sama dalam berbagai situasi (Weber dan Figner, 2015). Selain faktor demografi dan biopsikososial terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat FRT investor. Terdapat pengaruh Financial Education investor terhadap FRTnya (Ryack, 2011). Semakin luas pengetahuan keuangan investor tersebut maka semakin tinggi pula tingkat toleransi risiko keuangannya

Tidak ada komentar: