Sabtu, 24 Oktober 2020

Ketidakpastian Lingkungan (skripsi dan tesis)

Ketidakpastian lingkungan didefinisikan Milliken dalam Rabin dkk. (2000: 204) sebagai rasa ketidakmampuan seseorang untuk memprediksi lingkungan secara akurat. Seseorang berada dalam kondisi ketidakpastian bilamana seseorang merasa dirinya tidak memiliki informasi yang cukup untuk membuat prediksi secara akurat, atau bilamana seseorang merasa bahwa dirinya tidak mampu membedakan antara data yang relevan dengan data yang tidak relevan. Miliken mengidentifikasi tiga tipe ketidakpastian lingkungan yaitu: 1) Ketidakpastian keadaan (state uncertainty). Seseorang merasakan ketidakpastian keadaan jika merasakan lingkungan organisasi tidak dapat diprediksi, artinya seseorang tidak paham bagaimana komponen lingkungan akan mengalami perubahan. Seorang manajer dapat merasa tidak pasti terhadap tindakan apa yang harus dilakukan dalam menghadapi dinamika para pemasok, pesaing, pelanggan, konsumen, atau merasa tidak pasti terhadap perubahan lingkungan yang relevan, seperti perubahan teknologi, budaya, dan demografi. 2) Ketidakpastian pengaruh (effect uncertainty). Ketidakpastian ini berkaitan dengan ketidakmampuan seseorang untuk memprediksi pengaruh lingkungan terhadap organisasi. Seorang manajer berada dalam ketidakpastian bila merasa tidak pasti terhadap peristiwa yang berpengaruh terhadap perusahaan (sifat), seberapa jauh peristiwa tersebut berpengaruh (kedalaman) dan kapan pengaruh tersebut akan sampai pada perusahaan (waktu). Ketidakpastian pengaruh atas peristiwa yang terjadi pada masa mendatang akan menjadi lebih menonjol jika ketidakpastian keadaan lingkungan sangat tinggi di masa datang. 3) Ketidakpastian respon (respon uncertainty). Ketidakpastian ini berkaitan dengan usaha untuk memahami pilihan respon apa yang tersedia bagi organisasi dan manfaat dari tiap-tiap respon yang akan dilakukan. Dengan demikian, ketidakpastian respon didefinisikan sebagai ketiadaan pengetahuan tentang pilihan respon dan ketidakmampuan untuk memprediksi konsekuensi yang mungkin timbul sebagai akibat pilihan respon. Dari ketiga tipe, ketidakpastian keadaan merupakan tipe konseptual yang sesuai menggambarkan ketidakpastian lingkungan. Ketidakpastian lingkungan merupakan situasi di mana seseorang mengalami hambatan untuk dapat memperkirakan dan memprediksi situasi di sekitarnya sehingga melakukan sesuatu untuk menghadapi ketidakpastian tersebut. Individu menghadapi keterbatasan dalam memperoleh informasi dari lingkungan. Sehingga, tidak dapat mengetahui kegagalan dan keberhasilan terhadap hasil keputusan yang telah dibuatnya. Bagi organisasi, sumber utama ketidakpastian berasal dari lingkungan. 
Lingkungan yang tidak pasti meliputi: politik, legal, ekonomi, teknologi, ekologi, demografi, konsumen, pemasok, pesaing, pemerintah, pemegang saham, serta pihak yang berkepentingan lainnya (Weber dalam Rabin, dkk., 2000: 219). Miles dan Snow dalam Rabin dkk. (2000: 205) menyatakan bahwa pemasok, pelanggan, pesaing, pemerintah, serikat buruh, pasar uang adalah sumber utama dari ketidakpastian. Sementara Gordon dan Narayanan dalam Rabin (2000: 205) menemukan bahwa sumber ketidakpastian adalah ekonomi, hukum, politik, teknologi, persaingan, pelanggan, dan lingkungan industri. 

Tidak ada komentar: