Instagram
Digital influence adalah kemampuan untuk mempengaruhi, merubah opini dan perilaku secara online,
umumnya melalui social networking. Secara sederhana, digital influencer adalah mereka yang memiliki
pengaruh yang besar di sosial media. Para individu berpengaruh ini telah memiliki kepercayaan dari rekanrekan online-nya, dan opini mereka dapat memiliki dampak luar biasa untuk reputasi online, termasuk untuk
produk/brand (Ryan & Jones, 2009).
Aspek yang dilihat dari seorang digital influencer adalah Reach, Resonance dan Relevance (Solis
2012). Jika seorang digital influencer membuat posting di media sosial, berapa banyak follower yang
melakukan engagement dengan postingan mereka melalui like, share, retweet, comment, klik terhadap link
atau URL dari iklan, atau lebih jauh melakukan tindakan seperti misalnya mengisi form/pembelian.
Engagement ini bisa terjadi jika para digital influencer dimaksud konsisten membangun komunikasi
dengan followernya dan memiliki citra/reputasi yang cocok dengan produk yang ditawarkan. Reach merujuk
pada jumlah followers dari digital influencer. Namun jumlah follower yang besar tidak selalu menjamin sukses.
Yang lebih penting adalah mengetahui fans mana yang sesuai dengan target khalayak dari brand.
Resonance adalah tingkat engagement dari follower dengan konten yang dibagikan influencer.
Resonance yang menentukan apakah khalayak akan aktif meneruskan konten dari influencer lalu
membagikannya lagi. Relevance menggambarkan level kesesuaian dan kesamaan antara nilai-nilai yang dianut
digital influencer dan brand image produk. Relevance dapat berupa konten yang dibuat influencer, dan apakah
influencer memilki value, budaya dan demografis yang sama dengan target khalayak brand.
Dari uraian mengenai digital influencer dapat ditarik kesimpulan bahwa akun digital influencer yang
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi, mengubah opini dan perilaku secara online di media sosial. Opini
mereka memiliki dampak yang luar biasa untuk reputasi produk atau brand
Tidak ada komentar:
Posting Komentar