Sabtu, 14 Maret 2020

Aspek-aspek Kontrol Diri (skripsi dan tesis)

 Averill (Diba, 2014: 319) mengungkapkan beberapa aspek yang terdapat dalam kontrol diri seseorang, yaitu:
 a. Kontrol Perilaku 
Merupakan sikap yang menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya (Azwar, 2013 : 27). Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku. Sementara Diba (2014 : 319) menyatakan kontrol perilaku sebagai kesiapan atau tersedianya suatu respon yang dapat secara langsung mempengaruhi keadaan yang tidak menyenangkan dan langsung mengantisipasinya. Kontrol perilaku ditentukan oleh pengalaman masa 36 lalu dan perkiraan individu mengenai seberapa sulit atau mudahnya untuk melakukan yang bersangkutan, yang mana kontrol perilaku ini sangat penting artinya ketika rasa percaya diri seseorang sedang berada dalam kondisi yang lemah (Azwar, 2013 : 13). Kemampuan ini diperinci lebih lanjut ke dalam dua komponen, yakni kemampuan mengontrol pelaksanaan yang ditunjukkan dengan kemampuan individu untuk menentukan siapa yang mengendalikan situasi atau keadaan, dirinya sendiri atau sesuatu di luar dirinya. Dan kedua adalah kemampuan mengontrol stimulus yang ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengetahui bagaimana dan kapan stimulus yang tidak dikehendaki dihadapi. Stimulus adalah hal-hal yang merangsang terjadinya kegiatan pembelajaran, seperti pikiran, perasaan dll yang dapat ditangkap melalui alat indera. 
b. Kontrol Kognitif 
Yaitu kemampuan individu dalam mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasi, menilai, atau menggabungkan suatu kejadian dalam suatu kerangka kognitif sebagai adaptasi psikologis atau untuk mengurangi tekanan. Secara sederhananya, kontrol kognitif ini merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, yakni kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap (Azwar, 2013 : 24).
 Komponen kognitif mengacu pada kesadaran responden dan pengetahuannya terhadap beberapa obyek atau fenomena yang terkadang disebut juga dengan komponen keyakinan, yang diekspresikan seperti: “saya mempercayai produk A mempunyai .... ” 37 atau “saya tahu bahwa produk B akan ... “. Komponen kognitif penting bagi berbagai kebutuhan informasi. Banyak situasi keputusan membutuhkan informasi yang menyangkut kesadaran/pengetahuan pasar tentang ciri-ciri produk, kampanye periklanan, penetapan harga, ketersediaan produk, dan lain sebagainya. Kemampuan ini diperinci lebih lanjut ke dalam dua komponen, yaitu kemampuan memperoleh informasi, dan kemampuan melakukan penilaian. Kemampuan memperoleh informasi ini dengan informasi yang dimiliki, individu dapat mengantisipasi keadaan dengan berbagai pertimbangan secara objektif. Sedangkan kemampuan melakukan penilaian ditunjukkan dengan melakukan penilaian dimana individu berusaha menilai dan menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa dengan cara memperhatikan segi-segi positif secara objektif.
c. Kontrol Keputusan 
Yaitu kemampuan seseorang untuk memilih hasil atau suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakininya atau disetujuinya. Ghufron dan Rini (Heni, 2011: 5) mengungkapkan 2 faktor yang mempengaruhi kontrol diri, yaitu: 
1. Faktor Internal Salah satu faktor yang ikut andil terhadap kontrol diri adalah usia. Semakin bertambah usia seseorang, maka semakin baik kemampuan mengontrol diri seseorang itu. 
 2. Faktor Eksternal Salah satu faktor yang ikut andil terhadap kontrol diri adalah keluarga. Lingkungan keluarga dapat menentukan bagaimana kemampuan mengontrol diri seseorang. Bila lingkungan keluarganya menerapkan disiplin yang konsisten kepada anaknya, maka konsisten ini akan diinternalisasi oleh anak dan kemudian akan menjadi kontrol diri baginya

Tidak ada komentar: