Pelatihan adalah usaha terencana dari organisasi untuk memfasilitasi
pembelajaran karyawan atas kompetensi yang terkait dengan pekerjaan, yang
meliputi pengetahuan, keterampilan atau perilaku yang penting bagi kinerja
(Noe, 2010). Pelatihan bertujuan agar karyawan menguasai pengetahuan dan
keterampilan, serta dapat menerapkan hal tersebut dalam kegiatan sehari-hari.
Pelatihan juga dapat dijadikan cara untuk mencapai keunggulan kompetitif bagi
perusahaan (Noe, 2010).
Pelaksanaan di dalam organisasi mengacu pada teori belajar orang
dewasa (andragogy) karena peserta pelatihannya adalah para karyawan. Noe
(2010) mengemukakan bahwa dalam teori pembelajaran orang dewasa yang
dikembangkan oleh Malcolm Knowles terdapat lima asumsi yang perlu
diperhatikan, antara lain : Pertama, orang dewasa memiliki kebutuhan untuk
mengetahui alasan mengapa ia harus mempelajari sesuatu hal. Kedua, orang
dewasa memiliki kebutuhan yang muncul dari dirinya sendiri. Ketiga, orang
dewasa akan lebih sering mengaitkan pengalaman yang berhubungan dengan
pekerjaan ke dalam situasi belajar. Keempat, orang dewasa merasakan
pengalaman belajar dengan menggunakan pendekatan yag fokus pada masalah.
35
Terakhir, orang dewasa termotivasi untuk belajar karena adanya motivasi
ekstrinsik dan intrinsik.
Team Building adalah aktivitas kelompok yang memiliki interaksi tinggi
untuk meningkatkan produktivitas karyawan dalam menuntaskan tugas-tugas
terutama yang memiliki interdependensi dengan orang lain melalui serangkaian
aktivitas yang dirancang secara hati-hati untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan sebelumnya (Robbins, 2003; Spector, 2000; Johnson & Johnson,
2000).
Levi (2001) menyatakan bahwa team building adalah sebuah tipe
intervensi dalam pengembangan organisasi yang memusatkan pada peningkatan
operasi kerja tim.
Reic (2010) menunjukkan team building merupakan proses
membangun suatu tim yang handal seperti kerjasama yang baik antara masingmasing anggota tim, dan juga merupakan pelatihan yang dapat membantu
menciptakan kohesivitas dan kepercayaan diantara anggota tim sehingga akan
terbentuk suatu jalinan komunikasi yang baik pula. Pelatihan tersebut dilakukan
melalui pendekatan sinergi masing-masing anggota tim secara keseluruhan yang
pada akhirnya membentuk dan mendukung sinergi tim untuk mampu bekerja
secara mandiri dalam mencapai tujuan timnya. Menurut Kreitner dan Kinicki
(2008), pelatihan team building adalah sebuah proses pembelajaran dengan
pendekatan eksperimental yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi internal
kelompok seperti kerjasama diantara sesama anggota tim, meningkatkan kualitas
komunikasi dan mengurangi konflik disfungsional.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa team building
merupakan suatu aktivitas kelompok yang bertujuan untuk membangun suatu
36
tim yang handal dalam hal kerjasama yang baik antara sesama anggota tim, dan
juga dapat membantu kepercayaan diantara anggota tim sehingga akan terbentuk
suatu jalinan komunikasi yang baik pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar