Komitmen organisasi merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku
karyawan dalam berorganisasi. Komitmen yang dimiliki karyawan terhadap
organisasi dapat dikatakan sebagai komitmen organisasi. Karyawan yang
memiliki komitmen organisasi akan memilih untuk selalau melibatkan dirinya
dalam kegiatan perusahaan guna memajukan perusahaan. Karyawan akan memilih
untuk bertahan diperusahaan dan melanjutkan keanggotaannya sebagai bentuk
komitmen yang dimiliki karyawan. Menurut Mathis dan Jackson dalam (Sopiah,
2008-155) “Organizational Commitment is the degree to which employess believe
in and accept organizational goals and desire to remain with the organization”
yaitu komitmen organisasi adalah derajat yang mana karyawan percaya dan
menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan
meninggalkan organisasi. Menurut Baron dan Greenberg dalam Umam
(2010:259) menyatakan bahwa komitmen memiliki arti penerimaan yang kuat
dalam diri individu terhadap tujuan dan nilai-nilai perusahaan, sehingga individu
tersebut akan berusaha dan berkarya serta memiliki hasrat yang kuat untuk tetap
bertahan di dalam perusahaan. Selanjutnya, Meyer dan Allen dalam Umam
(2010;258) komitmen organisasi diartikan sebagai suatu konstruk psikologis yang
merupakan karakteristik hubungan anggota organisasi dengan organisasinya dan
memiliki implikasi terhadap keputusan individu untuk melanjutkan
keanggotaannya dalam berorganisasi.
Sedangkan menurut Robbins & Judge (2008:100) komitmen
organisasional didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seorang karyawan
memihak organisasi tertentu serta tujuan tujuan dan keinginannya untuk
mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Jadi, keterlibatan
pekerjaan yang tinggi berarti memihak pada pekerjaan tertentu seorang individu,
sementara komitmen organisasional yang tinggi berarti memihak organisasi yang
merekrut individu tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar