Adapun indikator yang digunakan dalam keputusan pembelian secara rinci
diuraikan Kotler dan Amstrong (2013: 224) sebagai berikut :
- Pengenalan Masalah (Needs Recognition) Proses pembelian dimulai saat
pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat
dipicu oleh rangsangan internal dan eksternal. - Pencarian Informasi (Information Search) Tahap dari proses keputusan
pembelian yang merangsang konsumen untuk mencari informasi lebih banyak,
konsumen mungkin hanya meningkatkan perhatian atau mungkin aktif
mencari informasi. Konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa
sumber, yaitu:
a. sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga
b. sumber komersial : iklan, agen, wiraniaga
c. sumber publik : media massa, organisasi penilai konsumen
d. sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaan - Evaluasi Alternatif (Evaluation of Alternative)
Yaitu tahap ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi
merek alternatif dalam perangkat penilaian. Pada tahap ini konsumen akan
memperhatikan ciri-ciri atau sifat yang berkaitan langsung dengan kebutuhan
mereka dan juga konsumen akan menggali kembali ingatannya misal pada
suatu 10 merek, mereka mencoba menyeleksi persepsinya sendiri mengenai
citra merek tersebut. Persepsi yang signifikan dan kepercayaan konsumen
terhadap suatu merek tersebut akan menciptakan minat untuk membeli. - Keputusan Membeli (Purchases Design)
Yaitu tahap ketika konsumen benar-benar membeli produk tersebut.
Keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai,
dan dua faktor yang mungkin dapat muncul yaitu antara niat untuk membeli
dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap orang lain. Faktor
kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan. Konsumen mungkin
membentuk niat untuk membeli berdasarkan pada faktor-faktor seperti harga
yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. - Perilaku Pasca Pembelian (Post Purchases Behaviour)
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami tingkat kepuasan dan
ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli,
melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian. Ada beberapa hal yang
harus pemasar perhatikan setelah produk terjual yaitu kepuasan pasca
pembelian, adalah keadaan dimana konsumen merasa puas dengan produk
yang dibelinya. Kepuasan pembeli merupakan suatu fungsi kedekatan antara
harapan pembeli terhadap suatu kinerja produk yang dirasakan. Apabila
kinerja produk sesuai dengan apa yang diharapkan maka pelanggan akan
merasa puas, sebaliknya jika kinerja produk tidak seperti apa yang diharapkan
maka pelanggan akan merasa kecewa terhadap produk tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar