Sabtu, 12 Oktober 2024

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensi Turnover

Fakor-faktor yang mempengaruhi terjadinya turnover saling berkait satu
sama lain dan cukup kompleks. Menurut Zeffane (1994), terdapat beberapa faktor
yang berpengaruh terhadap terjadinya turnover, diantaranya adalah faktor 
eksternal, yakni pasar tenaga kerja dan faktor instansi (internal) yakni kondisi
ruang kerja, upah, keterampilan kerja, supervisi, karakteristik personal dari
karyawan seperti intelegensi, sikap, masa lalu, jenis kelamin, minat, umur dan
lama bekerja serta reaksi individu terhadap pekerjaannya.
Menurut Robbins (2001), faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu:
1. Individual-level characteristics terdiri dari lima bagian yaitu usia, masa
kerja, status marital, kepuasan kerja dan personality-job fit.
2. Organizational-level characteristic, terdiri dari lima bagian yaitu struktur
organisasi, job design, stres kerja, reward & pension plans, dan
performance evaluation system.
3. Group-level characteristic, terdiri dari dua bagian yaitu kelompok
demografik dan group cohesiveness.
Mobley (2000) menjelaskan secara detil faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya turnover sebagai berikut:
1) Faktor Eksternal
Dari faktor eksternal ada 2 sisi yang bisa dilihat yaitu:
a. Aspek lingkungan. Misal, adanya pilihan-pilihan pekerjaan lain.
Dalam aspek ini, tingkat-tingkat pekerjaan, pengangguran dan
inflasi dapat mempengaruhi pergantian karyawan. Pilihan alternatif
kesempatan kerja ditempat lain mempunyai korelasi dan signifikan
dengan keinginan berpindah dan merupakan faktor utama yang
terkait dengan keinginan berpindah. 
b. Aspek Individu. Dalam aspek ini, usia muda dan masa kerja yang
lebih singkat besar kemungkinannya untuk keluar. Penelitian-
penelitian terdahulu menunjukkan adanya hubungan yang
signifikan antara usia dan intensi turnover dengan arah hubungan
negatif. Artinya semakin tinggi usia seseorang semakin rendah
intensi turnovernya. Karyawan yang lebih muda lebih tinggi
kemungkinan untuk keluar. Hal ini mungkin disebabkan pekerja
yang lebih tua tidak berpindah-pindah tempat kerja karena berbagai
alasan seperti tanggung jawab keluarga, mobilitas yang menurun,
tidak mau repot pindah kerja dan memulai pekerjaan di tempat
kerja baru, atau karena energi yang sudah berkurang, dan lebih lagi
karena senioritas yang belum tentu diperoleh di tempat kerja yang
baru walaupun gaji dan fasilitasnya lebih besar.
2) Faktor Internal
Dari faktor internal ini, ada 5 sisi yang bisa dilihat sebagai berikut:
a. Budaya Organisasi
Kepuasan terhadap kondisi-kondisi kerja dan kepuasan terhadap
kerabat-kerabat kerja merupakan faktor-faktor yang dapat
menentukan turnover. Budaya korporasi merupakan suatu
kekuatan tidak terlihat yang mempengaruhi pemikiran, perasaan,
pembicaraan maupun tindakan manusia yang bekerja di dalam
korporasi. Budaya korporasi mempengaruhi persepsi mereka,
menentukan dan mengharapkan bagaimana cara individu bekerja 
sehari-hari dan dapat membuat individu tersebut merasa senang
dalam menjalankan tugasnya.
Robbins (2001) menyatakan bahwa budaya korporasi yang kuat
mamiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perilaku karyawan
dan secara langsung mengurangi turnover. Dalam budaya yang
kuat, nilai-nilai utama sebuah organisasi atau korporasi sangat
dipegang teguh dan tertanam pada seluruh karyawannya. Semakin
banyak karyawan yang menerima nilai-nilai tersebut dan semakin
besar komitmen terhadapnya maka semakin kuat budaya korporasi
itu.
Budaya yang kuat ini akan membentuk kohesivitas, kesetiaan dan
komitmen terhadap korporasi pada para karyawan, yang akan
mengurangi keinginan karyawan untuk meninggalkan organisasi
atau korporasi.
b. Gaya kepemimpinan
Kepuasan terhadap pemimpin dan variabel-variabel lainnya seperti
sentralisasi merupakan faktor-faktor yang dapat menentukan
turnover.
c. Kompensasi
Penggajian dan kepuasan terhadap pembayaran merupakan faktor-
faktor yang dapat menentukan turnover. Semakin tinggi tingkat
gaji dan tunjangan, maka semakin tinggi juga dengan kepuasan dan
akan mengurangi turnover 
d. Kepuasan kerja
Tingkat turnover dipengaruhi oleh kepuasan kerja seseorang,
semakin tidak puas seseorang terhadap pekerjaannya akan semakin
kuat dorongannya untuk melakukan turnover.
e. Karir
Kepuasan terhadap promosi merupakan salah satu faktor yang
dapat menentukan turnover.
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada beberapa
variabel penting yang mempengaruhi niat seseorang untuk meninggalkan
pekerjaan atau intensi turnover yaitu variabel pekerjaan itu sendiri, lingkungan
pekerjaan dan sikap pekerja seperti kepuasan dan stres kerja. Semua variabel
menunjukkan hubungan yang kompleks. Secara umum lebih banyak pekerja yang
tidak puas serta tidak mempunyai komitmen meninggalkan pekerjaanny

Tidak ada komentar: