Sabtu, 12 Oktober 2024

Dimensi Ketidakamanan Kerja


Menurut Greenhalgh dan Rosenblatt (1984), ketidakamanan kerjaini terdiri dari lima
dimensi :
1. Arti penting aspek kerja (the important of work factory), berupa ancaman yang diterima
pada berbagai aspek kerja seperti promosi, kenaikan upah atau mempertahankan upah
yang diterima saat ini, mengatur jadwal kerja. Karyawan yang terancam kehilangan aspek
pekerjaan tersebut akan memiliki ketidakamanan kerjayang tinggi dibanding yang tidak
merasa terancam.
2. Arti penting keseluruhan kerja (the important of job event), seperti kejadian promosi,
kejadian untuk diberhentikan sementara waktu, kejadian dipecat, individu yang
mendapatkan ancaman terhadap kejadian kerja penting lebih memungkinkan memicu
ketidakamanan kerjadibandingkan ancaman pada kejadian kerja yang tidak penting.
3. Mengukur kemungkinan perubahan negatif pada aspek kerja (likehood of negative change
in work factor), semakin besar timbulnya ancaman negatif pada aspek kerja akan
memperbesar kemungkinan timbulnya ketidakamanan kerjapada karyawan dan
sebaliknya.
4. Mengukur kemungkinan perubahan negatif pada keseluruhan aspek kerja (likehood of
negative change in job event), semakin besar kemungkinan negatif menimpa kejadian
kerja, maka semakin besar potensi untuk kehilangan pekerjaan yang berakibat
memperbesar timbulnya ketidakamanan kerjapada karyawan dan sebaliknya.
5. Ketidakberdayaan (powerlesness), yang dirasakan individu membawa outcome atau hasil
pada cara individu menghadapi keempat komponen diatas. Artinya jika individu
menerima ancaman pada aspek kerja atau kejadian kerja, maka mereka akan
menghadapinya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Semakin tinggi atau rendah
powerlessness akan berakibat pada semakin tinggi atau rendahnya ketidakamanan
kerjayang dirasakan individu.

Tidak ada komentar: