Menurut Kotler dan Amstrong (2012:75), bauran pemasaran
adalah seperangkat alat pemasaran taktis yang memadukan perusahaan
untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam target pasar. Bauran
pemasaran (marketing mix) terdiri dari tujuh komponen dalam strategi
pemasaran, yaitu:
a. Product (produk)
Menurut Kotler dan Amstrong (1994:74), produk adalah
kombinasi jasa dan barang yang ditawarkan perusahaan kepada para
pemasar. Produk itu sendiri dari produk, kualitas, desain, atau
bentuk, naa merek, fitur, ukuran, dan kemasan. Menurut Danang
(2012:79), produk selalu mengalami daur hidup, yang terdiri dari:
1) Pengenalan Produk (Introduction)
Produsen memperkenalkan produknya dengan cara
promosi. Untuk melakuka promosi, perusahaan harus
mengeluarkan biaya-biaya untuk mempersiapkan media
promosi, sedangklan penjualan produk masih relatif kecil. Hal
ini mengakibatkan kondisi keuangan perusahaan negatif atau
rugi.
2) Pertumbuhan Produk (Growth)
Setelah melalui promosi, produk mulai dikenal oleh
masyarakat. Masyarakat mulai tertarik dengan produk yang
ditawarkan, sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan
penjualan produk. Naiknya penjualan produk merupakan
proses di mana produk mengalami pertumbuhan penjualan.
Adanya pertumbuhan penjualan mengakibatkan perusahaan
mengurangi frekuensi promosi dan meningkatkan penjualan
produk guna memperoleh keuntungan maksimum.
3) Kematangan/Kejenuhan Produk (Maturity)
Suatu produk akan mengalami penurunan dan
memasuki waktu di mana konsumen merasa jenuh terhadap
produk. Tahap ini berlangsung lama dan produsen akan
mendapatkan tantangan besar dalam pemasaran karena
persaingan penjualan produk menjadi ketat dan intensif.
4) Penurunan Produk (Decline)
Tingkat penjualan produk akan mencapai titik terendah.
Untuk memperoleh keuntungan penjualan kembali, produsen
harus memilki ide baru untuk produk yang ditawarkan seduai
dengan keinginan dan kebutuhan konsuumen.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:272), keputusan yang
berhubungan dengan pengembangan dan pemasaran produk
individual meliputi:
1) Atribut produk
Atribut produk memberi manfaat untuk
mengkomunikasikan produk kepada konsumen, seperti:
a) Kualitas produk, berhubungan dengan kepuasan
pelanggan. Produk yang diberikan memiliki karakteristik
yang baik dan sesuai dengan keinginan serta kebutuhan
pelanggan.
b) Fitur produk, perusahaan memiliki karakteristik tersendiri
yang mampu bersaing dengan produk lainnya.
c) Gaya dan desain produk, perusahaan harus memiliki
produk dengan gaya dan desain yang menarik.
2) Penetapan merek
Merek merupakan tanda atau ciri khas suatu produk.
Manfaat adanya merek bagi perusahaan yaitu sebagai alat
untuk mengiklankan produk, melindungi hak cipta, dan
membantu membina citra perusahaan dengan membawa nama
perusahaan. Selain itu, manfaat merek bagi konsumen yaitu
untuk membedakan produk tanpa harus memeriksa secara teliti,
dan konsumen mendapatkan informasi tentang produk.
3) Kemasan (packaging)
Kemasan merupakan wadah atau alat untuk menjaga
produk agar tetap dalam keadaan baik hingga sampai ke
konsumen. Kemasan terdiri dari:
a) Kemasan dasar (primary package)
b) Kemasan tambahan (secondary package)
c) Kemasan pengiriman (shipping package)
4) Pelabelan
Label merupakan bagian dari barang yang berisi
keterangan tentang produk tersebut. Label memiliki fungsi:
a) Mengidentifikasi produk atau merek
b) Menggolongkan produk
c) Menjelaskan beberapa hal mengenai produk
d) Alat promosi
b. Price (harga)
Kotler dan Amstrong (1994:74) menyatakan bahwa harga
adalah elemen pemasaran campuran yang paling mudah untuk
mengatur keistimewaan produk. Harga merupakan alat tukar suatu
barang atau nilai yang dinyatakan dalam satuan mata uang.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:346), terdapat dua
faktor umum yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga,
yaitu:
1) Faktor internal perusahaan, yang terdiri dari tujuan pemasaran,
perusahaan, strategi bauran pemasaran, biaya produksi.
2) Faktor eksternal perusahaan, terdiri dari sifat pasar dan
permintaan, adanya persaingan, kebijakan dan peraturan
pemerintah.
c. Place (tempat)
Tempat merupaka proses yang digunakan untuk
menyampaikan produk barang atau jasa dari produsen kepada
konsumen. Selain itu, tempat juga didefinisikan sebagai suatu
kegiatan pemasaran yang digunakan untuk mempermudah dalam
penyampaian produk barang ataupun jasa dari produsen ke
konsumen. Menurut Suryana (2013:209), tempat yang menarik bagi
konsumen adalah tempat yang paling strategis, menyenangkan, dan
efisien. Untuk mencapai sasarn tempat yang baik dapat dilakukan
dengan beberapa cara, yaitu:
1) Memperbanyak saluran distribusi
2) Memperluas segmentasi atau cakupannya
3) Menata penampilan tempat usaha
4) Menggunakan cara penyampaian barang seefisien mungkin
5) Mengubah-ubah persediaan dari gudang yang satu ke gudang
yang lain. Hal ini bertujuan untuk mengandalikan persediaan
dan penawaran.
d. Promotion (promosi)
Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan produk
berupa barang atau jasa dan menganjurkan pelanggan sasaran untuk
membelinya, Kotler dan Armstrong (1994:75). Variabel promosi
terdiri dari sales promotion, advertising, sales force, public relation,
dan direct marketing.
Menurut Suryana (2013:218), usaha yang dapat dilakukan
untuk mempromosikan produk agar barang dan jasa yang
diproduksi dikenal, diketahui, dibutuhkan dan diminta konsumen
terdiri dari:
1) Informasikan barang/jasa yang dihasilkan pada konsumen
2) Bujuk konsumen agar mau membeli barang/jasa yang
dihasilkan
3) Pengaruhi konsumen agar tertarik terhadap barang atau jasa
yang kita hasilkan.
e. People (orang)
Bauran pemasaran people (orang) berhubungan dengan
perencanaan sumber daya, job specification, job description,
rekrutmen, seleksi karyawan, pelatihan karyawan, dan motivasi
kerja.
f. Process (proses)
Sebuah strategi proses atau transformasi merupakan sebuah
pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi
barang dan jasa. Tujuan dari strategi pemasaran yaitu untuk
menemukan suatu cara memproduksi barang atau jasa yang
memenuhi persyaratan pelanggan dan spesifikasi produk yang
berada dalam batasan biaya dan manajerial lain. Proses yang dipilih
akan berdampak jangka panjang pada efisiensi dan produksi, dan
fleksibilitas biaya serta kualitas barang yang diproduksi.
Strategi proses juga berhubungan dengan tata letak ruang
alur produksi dan alur penjualan produk.Tata letak memiliki
berbagai dampak strategis, karena tata letak menentukan daya saing
perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas
lingkungan kerja, kontrak pelanggan, dan citra perusahaan.
Menurut Jay Hezer (2006:450), dalam semua kasus, tata
letak harus mempertimbangkan bagaimana untuk mencapai:
1) Utilitas ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi
2) Aliran informasi, barang atau orang yang lebih baik
3) Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja
yang lebih aman
4) Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik
5) Fleksibilitas
g. Physical Evidence (lingkungan fisik)
Physical evidence (lingkungan fisik) merupakan keadaan
atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk suasana. Menurut
Zeithami, Bitner, dan Gemler (2006), physical evidence merupakan
lingkungan di mana perusahaan memberikan layanannya dan lokasi
di mana perusahaan mampu berinteraksi dengan konsumen, serta
berbagi komponen yang tampak (tangible) dalam menunjang
kinerja dan kelancaran pelayanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar