Kenyataan menunjukkan bahwa mengetahui kebutuhan dan keinginan
konsumen tidak mudah. Konsumen bisa mengubah pemikirannya pada detik-detik
terakhir. Tentu saja pemasar mengharapkan konsumen bersikap positif yaitu
bersedia membeli barang yang ditawarkan. Untuk menarik atau menumbuhkan
minat beli konsumen terlebih dahulu pemasar harus memahami bagaimana
konsumen berkeputusan. Minat beli konsumen dapat didefinisikan sebagai
berikut:”
Minat beli adalah tahapan yang dilakukan konsumen sebelum
merecanakan untuk membeli suatu produk. Sebuah perusahaan harus mampu
mengenal dan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen”
(Kotler dan Amstorng, 2012).”
Minat beli (willingness to buy) merupakan bagian dari komponen perilaku
dalam sikap mengkonsumsi. Minat beli konsumen adalah tahap dimana konsumen
membentuk pilihan mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam
perangkat pilihan, kemudian pada akhirnya melakukan suatu pembelian pada
suatu altenatif yang paling disukainya atau proses yang dilalui konsumen untuk
membeli suatu barang atau jasa yang didasari oleh bermacam pertimbangan
(Pramono, 2012).”
Perilaku seseorang sangat tergantung pada minatnya, sedangkan minat
berperilaku sangat tergantung pada sikap dan norma subyektif atas perilaku.
Keyakinan atas akibat perilaku sangat mempengaruhi sikap dan norma
subyektifnya. Sikap individu terbentuk dari kombinasi antara keyakinan dan
evaluasi tentang keyakinan penting seseorang konsumen, sedangkan norma
subyektif ditentukan oleh keyakinan dan motivasi. Konsumen dimanapun dan
kapanpun akan dihadapkan dengan sebuah keputusan pembelian untuk melakukan
transaksi pembelian. Dimana konsumen akan membandingkan atau
mempertimbangkan satu barang dengan barang yang lainnya untuk mereka
konsumsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar