Media sosial yang berperan sebagai situs jejaring memiliki peran
penting dalam pemasaran digital. Hal ini karena sosial media dapat
memainkan peran komunikasi yang memiliki arti upaya menjadikan seluruh
kegiatan pemasaran atau promosi perusahaan dapat menghasilkan image
yang bersifat satu atau konsisten bagi perusahaan (Siswanto, 2018).
Sejatinya sosial media memang sebagai media sosialisasi dan
interaksi serta menarik orang lain untuk melihat dan mengunjungi tautan
yang berisi informasi mengenai produk dan lainnya. Menjadi hal wajar jika
saat ini pemanfaatan media sosial dijadikan sebagai media pemasaran yang
paling mudah dan murah oleh perusahaan. Tidak hanya sebagai media
promosi, saat ini media sosial juga dimanfaatkan sebagai alat pemasaran
interaktif, pelayanan, membangun komunikasi dengan pelanggan dan calon
pelanggan, serta sebagai alat untuk menjual dan membeli produk secara
online. Hal ini karena media sosial menawarkan berbagai kemudahan
dengan adanya berbagai fitur yang dapat dimanfaatkan sebagai ladang
bisnis.
Adapun unsur-unsur tentang proses komunikasi pemasaran menurut
Siswanto (2018) pada media sosial sebagai berikut :
1) Sender : Komunikator yang menyampaikan pesan atau informasi
kepada seseorang atau khalayak.
2) Encoding : Penyandian atau simbol, yaitu proses pengalihan pikiran
ked lam bentuk lambang.
3) Massage : Pesana tau informasi bermakna yang disampaikan oleh
komunikator.
4) Media : Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari
komunikator ke komunikan atau audiens.
5) Decoding : Proses komunikan menetapkan makna pada lambang
yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
6) Receiver : Komunikan yang menerima pesan dari komunikator.
7) Response : Tanggapan, yang merupakan reaksi pada komunikan
setelah komunikator menerima pesan.
8) Feed back : Umpan balik, merupakan tanggapan komunikan apabila
tersampaikan atau disampaikan oleh komunikator.
9) Noise : Gangguan yang tak direncanakan terjadi dalam proses
komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan
yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator .
Menurut teori dari Regina Luttrell dalam buku Media Sosial How
to Engage, Share, and Connect tahun 2015 menyebutkan The Circular
Model of Some bahwa terdapat beberapa tahap yang perlu diperhatikan
dalam mengelola media sosial. Terdapat empat aspek dalam model ini,
keempat aspek tersebut memiliki kekuatan dalam bagiannya masing-
masing, tetapi bersama-sama aspek ini memungkinkan strategi yang solid.
Ketika sebuah perusahaan/instansi berbagi (sharing) sesuatu mereka juga
dapat mengelola (manage) atau terlibat (engage) dan bahkan
mengoptimalkan (optimize) pesan mereka secara bersamaan. Berikut
adalah penjelasan mengenai the Circular model of Some menurut Regina
Luttrell dalam bukunya Social Media dalam jurnal (Mahmudah & Rahayu,
2020) :
1 Share (Menyebarkan): di mana pemirsa saya? Jenis jaringan apa yang
mereka gunakan? Di mana kita harus berbagi konten? Sangat penting
bagi praktisi media sosial untuk memahami bagaimana dan di mana
konsumen mereka berinteraksi. Ini adalah kesempatan perusahaan
untuk menghubungkan, membangun kepercayaan, dan
mengidentifikasi saluran yang memungkinkan interaksi yang tepat.
Dalam hal ini komunikator harus mempunyai strategi dalam
menggunakan media sosial serta media sosial apa saja yang
digunakan agar komunikasi dapat berjalan efektif dan efisien;
2 Optimize (Optimisasi), apakah ada masalah yang perlu ditangani?
Jenis konten apa yang harus dibagikan? Apakah kita memiliki orang
yang berpengaruh terhadap perusahaan dan pendukung? Di mana kita
sedang diperbincangkan dan bagaimana? Mengoptimalkan setiap
rekaman percakapan adalah hal yang terpenting. Sebuah plan
komunikasi yang kuat yang dioptimalkan dengan baik menghasilkan
dampak maksimum pada pesan, brand, dan juga nilai. Pada bagian ini
yakni mengoptimalkan pesan yang ingin disampaikan melalui media
sosial. Hal ini dikarenakan setiap media sosial memiliki karakteristik
yang berbeda-beda;
3 Manage (Mengatur), apa pesan yang relevan yang harus kita kelola,
pantau, dan ukur? Dengan mengatur sistem manajemen media seperti
dengan perusahaan Hootsuite dimana dapat terus mengikuti
percakapan yang terjadi di real-time, menanggapi konsumen
langsung, mengirim pesan pribadi, berbagi link, memantau
percakapan dan mengukur keberhasilan atau kegagalan. Mantriks
merupakan bagian integral dalm mengelola strategi sosial. Sebagai
praktisi kita harus menggambarkan nilai upaya dan melaporkan
kembali ke tingkat eksekutif. Pada tahap ini yakni bagaimana
komunikator mengatur media sosial dengan baik. Hal ini dikarenakan
seringkali perbincangan terjadi di media sosial secara cepat.
4 Engage (Melibatkan), siapa yang kita libatkan dan bagaimana?
Apakah kita ingin konsumen untuk mengambil tindakan pada apa
yang telah kita bagikan? Jika demikian, apa yang kita ingin mereka
lakukan? Mengelola strategi engagement merupakan hal yang sulit,
tetapi ketika perusahaan menyadari manfaat dari keterlibatan otentik
hubungan yang tepat dapan dibangun. Dalam pengelolaan media
sosial, melibatkan audiens dan influencers merupakan komponen
yang sangat penting dalam strategi media sosial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar