Sabtu, 31 Agustus 2024

Jenis-jenis risiko


Pada manajemen risiko persefektif K3 (Soehatman, 2009), jenis risiko dapat
dikategorikan sebagai berikut :

  1. Risiko Keuangan (Financial Risk)
    Risiko keuangan berkaitan dengan masalah ekonomi, contohnya adalah
    kelangsungan suatu bisnis, asuransi dan investasi.
  2. Risiko Keselamatan (Safety Risk)
    Risiko keselamatan adalah suatu risiko yang mempunyai kemungkinan
    rendah untuk terjadi tetapi mempunyai konsekuensi cukup besar. Risiko
    ini dapat terjadi sewaktu-waktu, bersifat akut dan fatal. Kerugian-
    kerugian yang biasanya terjadi dalam risiko keselamatan adalah cedera,
    kehilangan hari kerja, kerusakan properti dan kerugian produksi.
  3. Risiko Kesehatan (Health Risk)
    Risiko kesehatan adalah suatu risiko yang mempunyai kemungkinan
    tinggi untuk terjadi tetapi memilik konsekuensi yang rendah. Risiko
    jenis ini dapat terjadi kapan saja secara teru-menerus dan berdampak
    kronik. Penyakit-penyakit yang terjadi misalnya gangguan pernafasan,
    gangguan saraf, gangguan organ reproduksi dan gangguan metabolik
    atau sistemik.
  4. Risiko Sosial
    Risiko sosial adalah risiko yang timbul atau berkaitan dengan
    lingkungan sosial dimana perusahaan beroperasi. Aspek sosial budaya
    seperti tingkat kesejahteraan, latar belakang budaya dan pendidikan
    dapat menimbulkan risiko baik positif maupun negativ.
  5. Risiko Operasional
    Risiko dapat terjadi dari kegiatan operasional yang berkaitan dengan
    bagaimana cara mengelola perusahaan yang baik dan benar. Perusahaan
    yang memiliki sistem manajemen yang kurang baik mempunyai risiko
    Risk = probabability x consequences
    untuk mengalami kerugian. Risiko operasional suatu perusahaan
    tergantung dari jenis, bentuk dan skala bisnis masing-masing. Yang
    termasuk kedalam risiko operasional antara lain :
    a. Ketenagakerjaan
    Tenaga kerja merupakan asset paling berharga dan menentukan
    dalam operasi perusahaan. Pada dasarnya perusahaan telah
    mengambil risiko yang berkaitan dengan ketenagakerjaan ketika
    perusahaan memutuskan untuk menerima seseorang bekerja.
    Perusahaan harus membayar gaji yang memadai bagi pekerja serta
    memberikan jaminan sosial yang diwajibkan menurut perundangan.
    Di samping itu perusahaan juga harus memberikan perlindungan
    keselamatan dan kesehatan kerja serta membayar tunjangan jika
    tenaga kerja mendapat kecelakaan.
    Tenaga kerja merupakan salah satu unsur yang dapat memicu atau
    menyebabkan terjadinya kecelakaan atau kegagalan dalam proses
    produksi. Mempekerjakan pekerja yang tidak terampil, kurang
    pengetahuan, sembrono atau lalai dapat menimbulkan risiko yang
    serius terhadap keselamatan.
    b. Teknologi
    Aspek teknologi di samping bermanfaat untuk meningkatkan
    produktivitas juga mengandung berbagai risiko. Penggunaan
    mesinmodern misalnya dapat menimbulkan risiko kecelakaan dan
    pengurangan tenaga kerja. Teknologi juga bersifat dinamis dan terus
    berkembang dengan inovasi baru. Perusahaan yang buta terhadap
    perkembangan teknologi akan kemunduran dan tidak mampu
    bersaing dengan perusahaan lain yang menggunakan teknologi
    yanglebih baik.
    Penerapan teknologi yang lebih baik oleh pesaing akan
    mempengaruhi produk, biaya dan kualitas yang dihasilkan sehingga
    dapat menjadi ancaman bagi perusahaan. Oleh karena itu, pemilihan
    dan penggunaan teknologi harus mempertimbangkan dampak risiko
    yang ditimbulkan.
    c. K3
    K3 adalah risiko yang berkaitan dengan sumber bahaya yang timbul
    dalam aktivitas bisnis yang menyangkut aspek manusia, peralatan,
    material dan lingkungan kerja. Umumnya risiko K3 dikonotasikan
    sebagai hal yang negatif
  6. Risiko Alam
    Merupakan risiko yang dihadapi oleh siapa saja dan dapat terjadi setiap
    saat tanpa bisa diduga waktu, bentuk dan kekuatannya. Bencana alam
    dapat berupa badai atau angin topan, gempa bumi, tsunami, tanah
    longsor, banjir, dan letusan gunung berapi. Di samping korban jiwa,
    bencana alam juga mengakibatkan kerugian materil yang sangat besar
    yang memerlukan waktu pemulihan yang lama.
    Di Indonesia, bencana alam merupakan ancaman serius bagi setiap
    usaha dan kegiatan. Indonesia berada dipertemuan lempeng yang
    meningkat risiko terjadi gempa. Indonesia berada diantara dua benua
    dan dua lautan luas yang berpengaruh terhadap pola cuaca dan iklim.
    Indonesia juga masih mempunyai rantai gunung yang aktif. Oleh karena
    itu, faktor bencana alam harus diperhitungkan sebagai risiko yang dapat
    terjadi setiap saat.
  7. Risiko Keamanan
    Masalah keamanan dapat berpengaruh terhadap kelangsungan usaha
    atau kegiatan suatu perusahaan seperti pencurian asset perusahaan, data,
    informasi, data keuangan, formula produk, dll. Di daerah yang
    mengalami konflik dan gangguan keamanan dapat menghambat atau
    bahkan menghentikan kegiatan perusahaan. Risiko keamanan dapat
    dikurangi dengan menerapkan sistem manajemen keamanan dengan
    pendekatan manajemen risiko. Manajemen keamanan dimulai dengan
    melakukan identifikasi semua potensi risiko keamanan yang ada dalam
    kegiatan bisnis, melakukan penilaian risiko dan selanjutnya melakukan
    langkah pencegahan dan pengamanannya.
  8. Risiko Umum (Public Risk)
    Risiko ini berkaitan dengan kesejahteraan kehidupan orang banyak.
    Sehingga hal-hal yang tidak diharapkan seperti pencemaran air dan
    udara dapat dihindari

Tidak ada komentar: