Pada manajemen risiko persefektif K3 (Soehatman, 2009), jenis risiko dapat
dikategorikan sebagai berikut :
- Risiko Keuangan (Financial Risk)
Risiko keuangan berkaitan dengan masalah ekonomi, contohnya adalah
kelangsungan suatu bisnis, asuransi dan investasi. - Risiko Keselamatan (Safety Risk)
Risiko keselamatan adalah suatu risiko yang mempunyai kemungkinan
rendah untuk terjadi tetapi mempunyai konsekuensi cukup besar. Risiko
ini dapat terjadi sewaktu-waktu, bersifat akut dan fatal. Kerugian-
kerugian yang biasanya terjadi dalam risiko keselamatan adalah cedera,
kehilangan hari kerja, kerusakan properti dan kerugian produksi. - Risiko Kesehatan (Health Risk)
Risiko kesehatan adalah suatu risiko yang mempunyai kemungkinan
tinggi untuk terjadi tetapi memilik konsekuensi yang rendah. Risiko
jenis ini dapat terjadi kapan saja secara teru-menerus dan berdampak
kronik. Penyakit-penyakit yang terjadi misalnya gangguan pernafasan,
gangguan saraf, gangguan organ reproduksi dan gangguan metabolik
atau sistemik. - Risiko Sosial
Risiko sosial adalah risiko yang timbul atau berkaitan dengan
lingkungan sosial dimana perusahaan beroperasi. Aspek sosial budaya
seperti tingkat kesejahteraan, latar belakang budaya dan pendidikan
dapat menimbulkan risiko baik positif maupun negativ. - Risiko Operasional
Risiko dapat terjadi dari kegiatan operasional yang berkaitan dengan
bagaimana cara mengelola perusahaan yang baik dan benar. Perusahaan
yang memiliki sistem manajemen yang kurang baik mempunyai risiko
Risk = probabability x consequences
untuk mengalami kerugian. Risiko operasional suatu perusahaan
tergantung dari jenis, bentuk dan skala bisnis masing-masing. Yang
termasuk kedalam risiko operasional antara lain :
a. Ketenagakerjaan
Tenaga kerja merupakan asset paling berharga dan menentukan
dalam operasi perusahaan. Pada dasarnya perusahaan telah
mengambil risiko yang berkaitan dengan ketenagakerjaan ketika
perusahaan memutuskan untuk menerima seseorang bekerja.
Perusahaan harus membayar gaji yang memadai bagi pekerja serta
memberikan jaminan sosial yang diwajibkan menurut perundangan.
Di samping itu perusahaan juga harus memberikan perlindungan
keselamatan dan kesehatan kerja serta membayar tunjangan jika
tenaga kerja mendapat kecelakaan.
Tenaga kerja merupakan salah satu unsur yang dapat memicu atau
menyebabkan terjadinya kecelakaan atau kegagalan dalam proses
produksi. Mempekerjakan pekerja yang tidak terampil, kurang
pengetahuan, sembrono atau lalai dapat menimbulkan risiko yang
serius terhadap keselamatan.
b. Teknologi
Aspek teknologi di samping bermanfaat untuk meningkatkan
produktivitas juga mengandung berbagai risiko. Penggunaan
mesinmodern misalnya dapat menimbulkan risiko kecelakaan dan
pengurangan tenaga kerja. Teknologi juga bersifat dinamis dan terus
berkembang dengan inovasi baru. Perusahaan yang buta terhadap
perkembangan teknologi akan kemunduran dan tidak mampu
bersaing dengan perusahaan lain yang menggunakan teknologi
yanglebih baik.
Penerapan teknologi yang lebih baik oleh pesaing akan
mempengaruhi produk, biaya dan kualitas yang dihasilkan sehingga
dapat menjadi ancaman bagi perusahaan. Oleh karena itu, pemilihan
dan penggunaan teknologi harus mempertimbangkan dampak risiko
yang ditimbulkan.
c. K3
K3 adalah risiko yang berkaitan dengan sumber bahaya yang timbul
dalam aktivitas bisnis yang menyangkut aspek manusia, peralatan,
material dan lingkungan kerja. Umumnya risiko K3 dikonotasikan
sebagai hal yang negatif - Risiko Alam
Merupakan risiko yang dihadapi oleh siapa saja dan dapat terjadi setiap
saat tanpa bisa diduga waktu, bentuk dan kekuatannya. Bencana alam
dapat berupa badai atau angin topan, gempa bumi, tsunami, tanah
longsor, banjir, dan letusan gunung berapi. Di samping korban jiwa,
bencana alam juga mengakibatkan kerugian materil yang sangat besar
yang memerlukan waktu pemulihan yang lama.
Di Indonesia, bencana alam merupakan ancaman serius bagi setiap
usaha dan kegiatan. Indonesia berada dipertemuan lempeng yang
meningkat risiko terjadi gempa. Indonesia berada diantara dua benua
dan dua lautan luas yang berpengaruh terhadap pola cuaca dan iklim.
Indonesia juga masih mempunyai rantai gunung yang aktif. Oleh karena
itu, faktor bencana alam harus diperhitungkan sebagai risiko yang dapat
terjadi setiap saat. - Risiko Keamanan
Masalah keamanan dapat berpengaruh terhadap kelangsungan usaha
atau kegiatan suatu perusahaan seperti pencurian asset perusahaan, data,
informasi, data keuangan, formula produk, dll. Di daerah yang
mengalami konflik dan gangguan keamanan dapat menghambat atau
bahkan menghentikan kegiatan perusahaan. Risiko keamanan dapat
dikurangi dengan menerapkan sistem manajemen keamanan dengan
pendekatan manajemen risiko. Manajemen keamanan dimulai dengan
melakukan identifikasi semua potensi risiko keamanan yang ada dalam
kegiatan bisnis, melakukan penilaian risiko dan selanjutnya melakukan
langkah pencegahan dan pengamanannya. - Risiko Umum (Public Risk)
Risiko ini berkaitan dengan kesejahteraan kehidupan orang banyak.
Sehingga hal-hal yang tidak diharapkan seperti pencemaran air dan
udara dapat dihindari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar