Sabtu, 20 April 2024

Persepsi Kualitas Produk


Persepsi merupakan proses yang dilakukan individu untuk memilih,
mengatur dan menafsirkan stimuli menjadi gambar yang berarti dan masuk
akal mengenai dunia (Schiffman dan Kanuk, 2008). Sedangkan menurut
Robbins (2003) persepsi merupakan kesan yang diperoleh oleh individu
melalui panca indera kemudian dianalisa (diorganisir), diintepretasi dan
kemudian dievaluasi, sehingga individu tersebut memperoleh makna.
Kualitas menurut American Society for Quality Control dalam Kotler dan
Armstrong (2010) Kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik produk
atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan
kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Kita dapat mengatakan bahwa
penjual telah menghantarkan kualitas ketika produk atau jasanya memenuhi
atau melebihi ekspektasi pelanggan.
Kualitas produk menurur Kotler dan Amstrong (2010) adalah
kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya
tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut
bernilai lainnya. Seorang konsumen melakukan pembelian suatu produk
tidak hanya berdasar pada bentuk fisik dari suatu produk, tetapi daya guna
dan keandalan yang ada pada suatu produk tersebut apakah memiliki fungsi
dan manfaat yang sesuai dengan kebutuhan konsumen tersebut atau tidak.
Masalah kualitas dari produk yang dihasilkan sudah harus menjadi
komitmen dari manajemen, yang selanjutnya harus dituangkan atau
dijabarkan secara jelas dalam fungsi-fungsi manajemen lainnya untuk
dilaksanakan, sehingga menjadi fokus dari keseluruhan operasional
perusahaan secara keseluruhan. Dengan demikian, perusahaan tidak boleh
berpuas diri apabila telah menghasilkan suatu produk yang memiliiki
kualitas yang memadai dan bersaing, tetapi justru kualitas produk yang baik
adalah hasil dari perbaikan terus-menerus yang tidak pernah berakhir,
sejalan dengan selalu berubahnya kebutuhan dan keinginan konsumen yang
tidak pernah putus. Apalagi tuntutan terhadap kualitas produk pada saat ini
dan masa mendatang sudah menjadi tuntutan yang mendunia dari dunia
internasional dengan adanya ketentuan tentang International Standard
Organization (ISO) yang menguntungkan produk-produk perusahaan dapat
diterima secara internasional atau hanya bersifat lokal (Angipora,2002). .
Menurut Tjiptono (2008) kualitas mencerminkan semua dimensi
penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefits) bagi pelanggan.
Kualitas suatu produk baik berupa barang atau jasa ditentukan melalui
dimensi-dimensinya. Dimensi kualitas produk menurut Tjiptono (2008) ada
6 poin, yakni:
1) Performance (kinerja)
2) Durability (daya tahan)
3) Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi)
4) Features (fitur)
5) Reliability (reliabilitas)
6) Aesthetics (estetika)
7) Perceived quality (kesan kualitas)
8) Serviceability (kemudahan dalam perbaikan/reparasi).

Tidak ada komentar: