Sabtu, 20 April 2024

Pengukuran Kualitas


Menurut (Tjiptono, 2002) dalam pengukuran sebuah kualitas ada beberapa
pendekatan meliputi :

  1. Trancendental approach (pandangan transendental) yaitu kualitas yang
    dipandang sebagai innate excelence, berarti sebuah kualitas tersebut dapat
    dirasakan, diketahui, tetapi sulit didefinisikan dan dioperasionalkan.
  2. Pendekatan berbasis produk (Product-based approach) artinya kualitas
    merupakan suatu karakteristik atau atribut yang dapat diukur. Perbedaan
    dalam kualitas tersebut mencerrminkan perbedaan dalam jumlah yang besar
    beberapa unsur dan atribut yang dimiliki oleh suatu produk. Karena
    perbedaan dalam sudut pandang ini objektif, maka tidak dapat menjelaskan
    perbedaan dalam selera kebutuhan dan preferensi individual.
  3. Used-based approach (pendekatan berbasis pengguna) yang berdasarkan
    pemikiran bahwa kualitas dapat tergantung kepada seseorang yang menilai.
    Sehingga produk yang akan memiliki kualitas paling tinggi.
  4. Manufacturing-based approach (pendekatan berbasis menufaktur) dimana
    kualitas ini didifinisikan sebagai kesesuaian dalam suatu persyaratan.
    Pendekatan ini dapat berfokus pada kesesuaian (conformance) terhadapat
    spesifikasi yang telah ada / ditetapkan oleh perusahaan yang seringkali
    didorong oleh suatu tujuan peningkatan dalam produktivitas dan penekanan
    biaya. Sehingga yang dapat menentukan suatu kualitas adlah standar yang
    ditetapkan oleh perusahaan, bukan konsumen yang menggunakannya.
  5. Value-based approach (pendekatan berbasis nilai) yang memandang sebuah
    kualitas ini dari segi nilai dan harga. Sehingga kualitas ini akan mempunyai
    sifat relatif, sehingga produk yang memiliki sebuah kualitas paling tinggi
    belum tentu produknya bernilai.

Tidak ada komentar: