Jenis-jenis kegiatan manajemen peserta didik dapat diidentifikasi dengan
cara mendeskripsikannya dalam proses perubahan sekolah. Manajemen peserta
didik menurut Mulyasa (2002:46), sedikitnya terdapat tiga tugas utama yang perlu
diperhatikan dalam manajemen tersebut, yaitu: penerimaan murid baru, kegiatan
kemajuan belajar, serta bimbingan clan pembinaan disiplin. Menurut Suharsimi
dan Lia Yuliana (2008:57), dengan melihat proses memasuki sekolah sampai
siswa meninggalkannya terdapat empat kelompok pemanajemenan, yaitu: (1)
penerimaan siswa; (2) ketatausahaan siswa; (3) pencatatan bimbingan dan
penyuluhan; (4) pencatatan prestasi belajar. Sejalan hal tersebut Hartati Sukirman
dkk (2002:17) menyatakan, dengan melihat proses masuk sampai keluarnya
peserta didik di sekolah, dapat diidentifikasi ruang lingkup manajemen peserta
didik yang meliputi penerimaan peserta didik. ketatausahaan siswa, pembinaan
bakat dan minat, pencatatan bimbingan dan penyuluhan. dan mutasi siswa.
Berdasarkan beberapa sumber di atas maka ruang lingkup manajemen peserta
didik meliputi (1) penerimaan peserta didik; (2) ketatausahaan peserta didik; (3)
pembinaan bakat dan minat; (4) pencatatan bimbingan dan penyuluhan; dan (5)
mutasi peserta didik.
a. Penerimaan Peserta Didik
Penerimaan peserta didik merupakan peristiwa penting bagi suatu sekolah,
karena merupakan titik awal yang menentukan kelancaran tugas sekolah,
mewarnai sukses tidaknya usaha pendidikan di sekolah tersebut (Hartati Sukirman
dkk, 2002:17). Dalam penerimaan peserta didik, mereka diseleksi berdasarkan
syarat-syarat yang telah ditetapkan lembaga pendidikan untuk dapat masuk
menjadi peserta didik di lembaga tersebut. Perencanaan penentuan daya tampung
sekolah atau jumlah siswa baru yang akan diterima, yaitu dengan mengurangi
daya tampung dengan jumlah anak yang tinggal kelas atau mengulang. Kegiatan
penerimaan siswa baru biasanya dikelola oleh panitia Penerimaan Siswa Baru
(PSB). Dalam kegiatan mi kepala sekolah menunjuk beberapa guru untuk
bertanggung jawab dalam tugas tersebut (Mulyasa, 2002:46).b. Ketatausahaan Peserta Didik
Sebagai tindak lanjut dari penerimaan peserta didik baru maka proses
berikutnya menjadi tugas tata usaha sekolah untuk memproses siswa tersebut
dalam catatan-catatan sekolah (Hartati Sukirman dkk, 2002:18). Menurut.
Mulyasa (2002:47), "Keberhasilan, kemajuan. dan prestasi belajar para siswa
memerlukan data yang otentik, dapat dipercaya, dan memiliki keabsahan sehingga
proses pencatatan siswa perlu dilaksanakan". Catatan sekolah terdiri atas catatan
untuk seluruh sekolah terdiri dari buku induk, buku klapper, dan catatan tata tertib
sekolah. Adapun catatan untuk setiap kelas terdiri atas buku kelas (cuplikan buku
induk), presensi kelas, buku prestasi belajar, dan buku bimbingan dan buku
penyuluhan. Pencatatan data peserta didik juga diperlukan untuk pencatatan
prestasi belajar peserta didik. Catatan prestasi belajar juga terdiri dari catatan
untuk seluruh sekolah, dan catatan untuk setiap kelas. Catatan prestasi belajar
untuk seluruh sekolah terdiri dari buku daftar nilai dan buku legger sekolah.
Adapun catatan untuk setiap kelas terdiri atas buku legger kelas dan buku raport.
c. Pembinaan Bakat dan Minat
Pembinaan bakat minat peserta didik dimaksudkan untuk mengembangkan
seluruh potensi peserta didik secara maksimal baik potensi akademik maupun non
akademik (Hartati Sukirman dkk,2002: 18). Pola pembinaannya dapat dilakukan
melalui penyelenggaraan kegiatan ekstrakulikuler dan organisasi kesiswaan,
misalnya renang. unit produksi, OSIS dan sebagainya. Prinsip yang harus
28
dipegang dalam pembentukan kegiatan ekstrakurikuler adalah bahwa kegiatan
tersebut memang diminati peserta didik, dan tidak terlepas dan upaya mendidik
baik secara langsung maupun tidak langsung.
d. Pencatatan Bimbingan dan Penyuluhan
Menurut Mulyasa (2002:47),
Sekolah tidak hanya bertanggung jawab memberikan berbagai ilmu
pengetahuan, tetapi memberi bimbingan dan bantuan terhadap anak-anak
yang bermasalah, baik dalam belajar, emosional, maupun sosial, sehingga
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi
masing-masing.
Agar pelaksanaan kegiatan bimbingan dan penyuluhan di sekolah dapat
konsisten dan terintegrasi, sebaiknya kegiatan tersebut tidak hanya diserahkan
pada guru pembimbing tetapi perlu didukung juga oleh semua guru bidang studi
di sekolah (Hartati Sukirman dkk, 2002:18). Pada kegiatan bimbingan dan
penyuluhan diperlukan pencatatan-pencatatan baik menyangkut data pribadi dan
keluarga inti peseta didik, kemampuan khusus, ataupun kelainan khusus yang
dimiliki peserta didik. Kegiatan pembimbingan dan penyuluhan di sekolah dapat
diklasifikasikan menjadi bimbingan karir, bimbingan belajar, dan bimbingan
pribadi.
e. Mutasi Peserta Didik
Jika seorang peserta didik naik kelas. pindah kelas, maupun keluar dan
sekolah, maka diperlukan tindakan pencatatan mutasi peserta didik (Hartati
Sukirman dkk, 2002:20). Ada dua jenis mutasi peserta didik, yaitu mutasi internal
dan mutasi eksternal. Jika mutasi tersebut terjadi di dalam sekolah (naik kelas,
pindah kelas) maka disebut sebagai mutasi internal sedangkan jika terjadi di luar
sekolah (pindah sekolah) disebut sebagai mutasi eksternal. Menurut Suharsirni
dan Lia Yuliana (2008:130), "Mutasi eksternal dapat terjadi bukan hanya keluar
dari sekolah tapi karena juga memasuki sekolah tersebut".
Minggu, 18 Juni 2023
Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar