Minggu, 18 Juni 2023

Pengertian Manajemen Pendidikan


Menurut Bush dalam Bush dan Coleman (2000:4) menyatakan
"Manajemen pendidikan adalah suatu studi dan praktek yang dikaitkan atau
diarahkan dalam operasional organisasi pendidikan". Organisasi pendidikan
membutuhkan suatu bentuk pengaturan kegiatan. Pengaturan kegiatan tersebut
mengarah pada suatu sistem yang sistematis. Pengaturan kegiatan yang sistematis
itu akan dijadikan sebagai patokan dalam pelaksanaan kegiatan operasional yang
terwujud dalam suatu manajemen pendidikan.
Seperti yang diungkap oleh Suharsimi (2008:4), menyatakan "Manajemen
pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses
pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam
organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya,
agar efektif dan efisien". Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan awal,
dalam suatu manajemen diperlukan adanya kerjasama, sekelompok orang, dan
tujuan yang akan dicapai. Tentu dalam menjalani proses tersebut harus tepat
sasaran dan tepat guna. Lebih lanjut, yang dikelola dalam manajemen adalah
semua bentuk kegiatan yang dikelompokkan dalam komponen-komponen.
Komponen-komponen manajemen pendidikan meliputi: (1) manajemen
kesiswaan; (2) manajemen personil; (3) manajemen kurikulum; (4) manajemen
sarana; (5) manajemen pembiayaan: (6) manajemen lembaga-lembaga pendidikan
dan terakhir; (7) manajemen hubungan masyarakat (Suharsimi,2008:4).
Sejalan hal di atas, menurut Hikmat (2009:21), “Manajemen pendidikan
adalah keseluruhan proses penyelenggaraan dalam usaha kerja sama dua orang
atau lebih clan atau usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber (non
material maupun material) secara efektif, efisien dan rasional untuk menunjang
tercapainya tujuan pendidikan". Dari pernyataan tersebut selain kerjasama,
sekelompok orang, dan tujuan ditambahkan sumber daya organisasi, baik personil
maupun material. Beli au juga mengungkapkan manajemen pendidikan manajer
kepala sekolah memiliki tugas untuk(1) mengelola seluruh program pendidikan;
(2) mengelola aktivitas anak didik; (3) mengelola personil lembaga pendidikan;
(4) mengelola pengadministrasian; (5) mengelola kebendaharaan lembaga
pendidikan; (6) mengelola pelayanan bantuan tenaga kependidikan; (7) mengelola
hubungan lembaga pendidikan dengan lingkungan masyarakat.
Menurut Suryosubroto (2004:27),
Manajemen pendidikan merupakan (1) berupa kerjasama personil
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan umum yang dicapai
dalam kerjasama itu adalah pembentukan kepribadian murid sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional clan tingkat perkembangannya pada usia
pendidikan; (2) suatu proses yang merupakan daur (siklus)
penyelenggaraan pendidikan dimulai dari perencanaan, diikuti oleh
pengorganisasian, pengerahan, pelaksanaan, pemantauan dan penilaian
tentang usaha sekolah untuk mencapai tujuan; (3) usaha untuk melakukan
pengelolaan sistem pendidikan; (4) kegiatan menghimpun, mengambil
keputusan serta berkomunikasi dengan organisasi sekolah sebagai usaha
untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pernyataan itu juga menyatakan hal yang sama dalam manajemen pendidikan.
Bahwa manajemen pendidikan membutuhkan kerjasama, kelompok manusia, dan
tujuan serta sumber daya yang akan dikelola rnelalui komponen yang ada dalam
manajemen tersebut.
Menurut Suharno (2008:19), sedikitnya terdapat tujuh komponen sekolah
yang harus dikelola dengan balk dalam rangka Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS), yaitu: (1) kurikulum dan pengajaran; (2) tenaga kependidikan; (3)
kesiswaan; (4) keuangan; (5) sarana dan prasarana; (6) pengelolaan hubungan
sekolah dan masyarakat manajemen pelayanan khusus dan manajemen waktu.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen
pendidikan merupakan suatu bentuk kerjasama sekelompok manusia, baik studi
dan praktek operasional penyelenggaraan pendidikan dalam upaya mewujudkan
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Manajemen pendidikan pada
hakikatnya mempunyai pengertian yang hampir sama dengan manajemen sekolah.
Namun, demikian manajemen pendidikan mempunyai jangkauan yang lebih luas
daripada manajemen sekolah. Dengan perkataan lain, manajemen sekolah
merupakan bagian dari manajemen pendidikan, atau penerapan manajemen
pendidikan dalam organisasi sekolah sebagai salah satu komponen dan sistem
pendidikan yang berlaku. Manajemen sekolah terbatas pada salah satu sekolah
saja, sedangkan manajemen pendidikan meliputi seluruh komponen sistem
pendidikan.
Hal terpenting dan implementasi manajemen pendidikan atau manajemen
sekolah (NMS) adalah manajemen terhadap komponen-komponen sekolah itu
sendiri. Komponen-komponen MBS sama dengan ruang lingkup Manajemen
Pendidikan seperti yang diungkap oleh beberapa sumber di atas. Komponenkomponen manajemen pendidikan tersebut meliputi(l) manajemen kurikulum; (2)
manajemen kesiswaan; (3) manajemen personalia; (4) manajemen sarana
pendidikan; (5) manajemen tata laksana sekolah; (6) manajemen keuangan; (7)
pengorganisasian sekolah; (8) hubungan sekolah dengan masyarakat (Humas).
Sesuai dengan fokus penelitian dan berdasarkan pada kesimpulan tersebut di atas,
maka sudah jelas bahwa manajemen siswa, manajemen kurikulum, manajemen
personil, dan manajemen fasilitas sebagai fokus penelitian mi merupakan bagian
dari komponen-komponen MBS atau bidang garapan manajemen pendidikan

Tidak ada komentar: